Berita Pamekasan

Mengenal Hasan Basri, Sosok di Balik Pembangunan Wisata Boekit Tinggi hingga Puncak Ratu Pamekasan

Hasan Basri merupakan penggagas Wisata Boekit Tinggi Sumenep hingga Wisata Kampoeng Toron Samalem Pamekasan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Hasan Basri - Mengenal Hasan Basri, Sosok di Balik Pembangunan Wisata Boekit Tinggi hingga Puncak Ratu Pamekasan 

Namun tak disangka, usahanya selama lima tahun membuahkan hasil yang maksimal.

Lima Desa Wisata yang sudah digagasnya, banyak menarik minat wisawatan untuk berkunjung dan bisa dikategorikan sebagai tempat wisata hits di Pulau Madura yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.

Menurut pria yang akrab disapa Basri ini, banyaknya desa wisata yang saat ini mulai banyak berhasil menarik wisatawan, menjadi salah satu jalan membangun Indonesia menuju kesejahteraan.

Suasana wisata Puncak Ratu yang berada di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pagentenan, Kabupaten Pamekasan.
Suasana wisata Puncak Ratu yang berada di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pagentenan, Kabupaten Pamekasan. (Humas Disparbud Pamekasan)

Sinopsis Lengkap Drakor Missing The Other Side, Misteri Desa Tempat Berkumpul Para Arwah yang Hilang

Sensus Penduduk Digelar Door to Door, Bupati Pamekasan Berharap Petugas Dapat Data Akurat dan Valid

Kata dia, hadirnya desa wisata yang berhasil secara tidak langsung dapat mengurangi angka pengangguran, menekan angka urbanisasi, melestarikan lingkungan dan budaya.

Selain itu, juga memastikan masyarakat desa mengakses pendidikan yang lebih baik dan berkesempatan mendapat pekerjaan di kampung halaman.

"Pekerjaan dan misi terberat dalam membangun desa wisata adalah memastikan keberlanjutannya," ujarnya.

Tahun ini, Basri mengaku mulai merasa tren pengembangan desa wisata di Pulau Madura semakin menjamur, seiring dengan banyaknya generasi muda yang semakin kreatif dan produktif.

Tentu lahirnya animo itu kata dia sangat bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di pulau Madura agar semakin meningkat.

"Salah satu alasan mengapa wisatawan ingin menikmati pedesaan, karena ingin merasakan suasana kehidupan masyarakat lokal," jelasnya.

Kata Basri, hal yang paling menantang bagi dirinya selama membangun sejumlah desa wisata ini adalah bagaimana cara meletakkan objek pembangunan pada sumber daya manusia yang semula biasa-biasa saja menjadi luar biasa.

Memupuk kebiasaan dan keinginan merubah perilaku masyarakat Madura yang masih tidak mau terbuka kata dia cukup sulit dan perlu kesabaran untuk merubahnya.

"Bagi saya desa adalah satu kata. Namun dari desa, akan ada seribu cerita dan tumbuh sejuta karya melalui desa wisata," tutupnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved