Meski Kerap Dianggap Stres, Penjual Cilok Berpakaian Jas ini Akui Omzetnya Naik, Begini Alasannya

Seorang penjual cilok di Jember bernama Agus Mujianto (50) mengaku sudah tiga bulan ini mengenakan setelan jas, dasi dan sepatu pantofel

Editor: Aqwamit Torik
istimewa
Agus Mujianto menggunakan jas, dasi dan sepatu pantofel saat hendak menjual ciloknya di pasar Jenggawah Jember 

Jas yang dia pakai, menurut Muji, adalah sisa dari usahanya saat berjualan baju bekas.

“Sore hari kembali lagi dengan pakain yang sama jual cilok,” tambah dia.

Dianggap stres

Muji mengakui, sejak mengenakan jas saat berjualan, dirinya sering dianggap stres.

Namun, hal itu tak terlalu dia pikirkan, karena caranya berjualan itu justru menambah penghasilannnya.

Muji mengatakan, sebelum mengenakan jas, dirinya hanya mendapatkan hasil Rp 70.000 dalam sehari.

Saat ini, menurut Muji, dirinya bisa membawa pulang ke rumah Rp 200.000.

Rayuan Maut Polisi Gadungan di Lamongan Ngajak Siswi SMP 2 Kali Berhubungan Badan, FB Jadi Pemicu

Perhatikan Asupan Gizi dan Nutrisi Ibu Hamil di Trimester Ketiga, Penting Menjelang Kelahiran Bayi

“Alhamdulillah penghasilan bertambah,” ujar ayah empat anak tersebut.

Selain itu, dari berjualan cilok itu diirinya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

Bahkan, salah satu anaknya telah berkuliah.

Sedangkan tiga anaknya sudah berkeluarga dan juga berjualan cilok.

Kontributor Jember, Bagus Supriadi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Muji Jualan Cilok Pakai Setelan Jas, Sering Dianggap Stress dan Sempat Jadi Pemulung

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved