Berita Kuningan
Pembunuhan Sadis Tante oleh Keponakannya Sendiri, Sakit Hati Orangtua Dihina, Polisi Tak Percaya
Sanah menjadi korban pembunuhan sadis di Kabupaten Kuningan dan dilakukan oleh keponakannya sendiri bernama Dedi alias Taspin.
TRIBUNMADURA.COM - Sanah menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh keponakannya sendiri.
Wanita berusia 79 tahun itu dibunuh oleh keponakannya yang bernama Dedi alias Taspin.
Dedi mengaku sakit hati dengan Sanah yang disebut sering menghina ayah dan ibunya.
Namun keterangan pelaku ini tidak meyakinkan pihak kepolisian.
• Jadwal Acara TV Hari Kamis 3 September 2020 Mulai Trans TV ANTV RCTI SCTV GTV Trans 7 Indosiar TVRI
• Ramalan Zodiak Kamis 3 September 2020, Leo Sedih, Libra Kehabisan Tenaga, Aquarius Jadi Pemberontak
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 3 September 2020, Taurus Dapat Kejutan, Scorpio Bertemu Kekasih Impian
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.
Di hadapan polisi, Dedi berdalih kalau dia terpaksa membunuh Sanah karena orangtuanya dihina.
“Saya mendengar perkataan korban yang menghina bapak dan ibunya. Dia bilang bapak saya suka mencuri tanah, kemudian dia juga menghina ibu saya yang lagi sakit," ungkap DD saat dihadirkan dalam jumpa pers tadi, di Aula Wira Satya Pradana Mapolres Kuningan, Rabu (2/9/2020).
Tersangka mengatakan, dirinya emosi dan langsung mendatangi rumah korban yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya.
“Saat sampai di rumah korban, saya langsung memukul pas bagian dada dan mencekiknya,” kata tersangka lagi.
Tersangka mengaku tidak menyadari bahwa kondisi korban telah meninggal dunia.
“Setelah korban tak berdaya, saya mengambil perhiasan uwak, berupa gelang dan kalung emas dan pergi keluar kota,” ungkapnya.
Mengenai hinaan korban soal pencurian tanah, tersangka sendiri tidak tahu persis persoalan tanah yang dimaksud korban.
Sementara itu, Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik memastikan modus tersangka membunuh adalah ingin menguasai perhiasan korban.
“Tersangka sendiri tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itulah,” ungkapnya.
Tersangka sendiri setelah peristiwa tersebut diketahui menghilang dari rumahnya yang tidak jauh dari rumah korban.