Isu Gojek dan Grab Bergabung, Analis Keuangan Berikan Pandangan, Buah Simalakama untuk Grab

Isu Gojek dan Grab bakal bergabung kini sudah banyak diperbincangkan. Pertimbangan merjer antara keduanya berpotensi menjadi buah simalakama bagi Grab

Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/M TOVIC
Driver ojek online menunggu penumpang, Kamis (9/7/2020). 

"Jika Uber mengeksekusi haknya untuk mencairkan kepemiikan sahamnya, maka Grab harus membayar Uber sebesar USD 2,26 miliar atau lebih.

Nilai tersebut setara dengan 409 juta saham Grab yang dimiliki Uber dengan harga USD 5,54 per saham dengan bunga sebesar 6 persen per tahun," ucap Poltak.

Selama ini portofolio Vision Fund tersebar di banyak perusahaan.

Tak Kunjung Menikah dengan Wijin, Gisella Anastasia Beri Pengakuan Jujur: Harus Lebih Berhati-hati

Makin Mesra, Rizky Billar Kepergok Gendong Lesty di Balik Layar, Eks Rizki Tertawa: Ih Berdampingan

Nilainya ditaksir mencapai sekitar $ 33 miliar hanya di sektor transportasi dan logistik.

Beberapa investasi Vision Fund di aset ride-sharing diantaranya adalah investasi USD 7,7 miliar di Uber, USD 11,8 miliar ke Didi China, USD 3 miliar ke Grab Singapura, dan USD 250 juta ke dalam Ola India.

Untuk menutupi kerugiannya itu, SoftBank telah melepas kepemilikan sahamnya di ARM, perusahaan chip asal Inggris senilai USD 40 miliar.

SoftBank juga dikabarkan bakal melepas sahamnya di T-Mobile, perusahaan telekomunikasi asal Jerman, senilai USD 21 miliar.

Menurut Poltak, merger antara Grab dan Gojek akan menemui beberapa kesulitan.

"Misalnya, filosofi dan kultur antara kedua perusahaan ride-hailing tersebut berbeda.

Grab fokus menguasai pasar regional.

Makanya, unit bisnis Uber di Asia Tenggara diakuisisi oleh Grab dalam rangka memperluas pasar Grab," tutur Poltak.

Sementara, Gojek sejak awal lebih fokus menggarap pasar Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara.

Dengan menguasai pasar Indonesia, Gojek akan lebih leluasa dan mudah menerapkan strateginya untuk menggarap pasar di luar negeri.

Konsep dan strategi antara Grab dan Gojek juga berbeda.

Grab saat ini masih fokus pada bisnis transportasi yang melayani pengantaran orang maupun barang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved