Berita Tulungagung

Jenazah Pria Ditolak Warga Karena Masa Lalu, Sudah Kadung Geram, 'Anggap yang Mati Sapi Bukan Orang'

Warga menolak jenazah Yatno karena pria berusia 55 semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang sering membuat onar.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
daily-sun
ilustrasi - Jenazah Pria Ditolak Warga Karena Masa Lalu, Sudah Kadung Geram 'Anggap yang Mati Sapi Bukan Orang' 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, menolak jenazah Suyatno alias Yatno dimakankan di wilayah tempat tinggalnya.

Warga setempat menyatakan menolak jenazah Yatno untuk dimakamkan di Desa Nyawangan.

 

Diduga, warga menolak jenazah Yatno karena pria berusia 55 semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang sering membuat onar.

VIRAL Laki-Laki Minta Ampun Gagal Cabuli Gadis Yatim Piatu, Paksa Korbannya Minum Miras di Warung

Dikenal Sering Buat Onar, Pria ini Tewas usai Dikeroyok Massa, Kini Jenazahnya Ditolak Warga Desa

Profil Biodata Shotaro dan Sungchan NCT 2020, Dua Member Terbaru NCT, Siap Ramaikan List Bias Kamu!

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Nyawangan, Sabar, yang mengatakan jika terjadi penolakan jenazah Yanto.

Seluruh warga desanya menolak cawe-cawe (ambil bagian) dalam seluruh prosesi pemakaman.

“Warga menilai, anggap saja yang mati sapi, bukan orang,” ujar Sabar lewat sambungan telepon.

Dengan demikian warga menolak takziah ke rumah Yatno.

Mereka juga menolak memandikan, mengafani, menyolatkan, dan menguburkannya.

Namun pihaknya juga menjamin jika ada warga yang mau membantu proses pemakaman.

Suasana di Polsek Sendang, mengantisipasi kerusuhan di Desa Nyawangan, Kabupaten Tulungagung, Rabu (23/9/2020).
Suasana di Polsek Sendang, mengantisipasi kerusuhan di Desa Nyawangan, Kabupaten Tulungagung, Rabu (23/9/2020). (TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES)

 Anak Mencuri Motor, Bapak di Tulungagung Tewas setelah Dikeroyok Warga, Dicegat saat Cari Sinyal

 VIRAL Penjual Bubur Kacang Hijau Fasih Bahasa Jepang dan Inggris, Hanya Lulusan SD hingga Guide Bule

“Kami mempersilakan jika ada warga yang mau membantu,” ucap sabar.

Sebelumnya, Yatno meninggal dunia karena dikeroyok massa, Rabu (23/9/2020).

Jenazah Yatno masih berada di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Jenazah pria malang ini menjalani autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Kapolsek Sendang, AKP Sugiharjo mengakui ada penolakan di antara warga.

Pihak keluarga sebenarnya ingin memakamkan Yatno pada Rabu malam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved