Arema FC

Kuncoro Sebut Penundaan Liga 1 Tak Cuma Ganggu Mental Pemain Arema FC, Bisa Tambah Penyakit Baru

Penundaan lanjutan Liga 1 2020 diakui telah mempengaruhi mental para pemain dan pelatih Arema FC.

Penulis: Dya Ayu Wulansari | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DYA AYU
Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro saat mengawasi latihan di Stadion Kanjuruhan, Malang. 

"Upaya mengkampanyekan protokol kesehatan sekaligus hidup sehat, termasuk menggerakkan potensi ekonomi lewat sepak bola kembali terhambat," sambung dia.

"Banyak pihak yang bergantung dari bergulirnya sepak bola. Tidak hanya bagi pengelola, tapi juga keluarga pemain, pelatih official maupun para karyawan yang bekerja di klub," lanjutnya.

Manajemen Arema FC menilai, dengan berbekal izin dan arahan dari Satgas Covid-19 yang dibentuk pemerintah, seharusnya kompetisi tetap dapat berjalan.

Kompetisi tetap berjalan dengan syarat wajib menjalankan protokol kesehatan sekaligus laga tanpa penonton agar suporter tak datang ke stadion untuk menyaksikan langsung.

"Semua menyadari Covid 19 mengancam kehidupan, namun tentunya kompromi dengan kepatuhan dan kedisiplinan tentu menjadi jalan tengah yang semestinya bisa dijalankan," kata dia.

 Profil Biodata Caio Ruan, Pemain Asing Baru Arema FC di Liga 1 2020, Gantikan Posisi Matias Malvino

 Arema FC Resmi Lepas Dua Pemain Asingnya, Matias Malvino dan Elias Alderete Tak Sepakat soal Gaji

"Karenanya klub menyambut baik arahan Satgas Nasional Penanganan Covid memberikan ijin gelaran Liga 1 dengan kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sudarmaji mengatakan, ada banyak kerugian yang dialami Arema FC, terlebih tim ini baru saja mendatangkan pelatih dan bek asal Brasil untuk lanjutan kompetisi.

Belum lagi, lanjutnya, manajemen juga sudah sepakat dengan kiper dan playmaker asal negeri Samba, yang rencananya akan terbang ke Malang, Kamis (1/10/2020) mendatang.

"Arema FC mencoba mengambil hikmah dari penundaan ini, di mana kami baru kedatangan para pemain asing dan pelatih baru," kata dia.

"Diharapkan cukup waktu untuk beradaptasi dan menyiapkannya. Kerugian yang paling besar bagi Arema FC adalah bagaimana publik sepak bola sudah bermimpi sepak bola menjadi hiburan di tengah melawan Covid dengan siap menjaga kepatuhannya, ternyata batal digelar,"

"Publik harus kembali diyakinkan agar sepak bola kita mampu berproses untuk bisa berprestasi kembali lewat berkompetisi,"

"Selanjutnya kami akan berdidkusi dengan tim pelatih dan pemain terkait program selanjutnya, termasuk menunggu arahan PSSI dan LIB," jelas Sudarmaji.(myu)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved