Berita Madiun

Masuki Musim Hujan, 14 Desa di Kabupaten Madiun Masuk Kategori Rawan Longsor, Warga Diimbau Waspada

Ada 14 desa di lima kecamatan di Kabupaten Madiun yang masuk dalam kategori rawan tanah longsor.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
ilustrasi - 

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Warga Kabupaten Madiun yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta untuk waspada pada musim penghujan.

Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Madiun, ada 14 desa di lima kecamatan yang masuk dalam kategori rawan tanah longsor.

Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi mengatakan, daerah rawan tanah longsor ada di lima kecamatan, yaitu Gemarang, Kare, Dagangan, Dolopo, dan Saradan.

Baca juga: Layangan Sebabkan Listrik Padam di Wilayah Mojokerto, PLN Ingatkan Warga Tak Main Sembarangan

Baca juga: Dinas Pendidikan Jatim Persilakan Siswa SMK Ambil Kesempatan Magang, Beri Syarat Protokol Kesehatan

Baca juga: Puluhan Anak Yatim dan Janda di Parteker Pamekasan Dapat Santunan, Wujud Kepedulian Forpimka Kota

Bupati Madiun, Kaji Mbing memeriksa kesiapan alat milik BPBD Kabupaten Madiun, Kamis (15/10/2020).
Bupati Madiun, Kaji Mbing memeriksa kesiapan alat milik BPBD Kabupaten Madiun, Kamis (15/10/2020). (TRIBUNMADURA.COM/RAHADIAN BAGUS)

"Ada 14 desa di lima kecamatan, di antaranya Desa Bodag, Kecamatan Kare, Durenan, Kecamatan Gemarang, dan lainnya," kata Rowi, Kamis (15/10/2020).

Dia menuturkan, bencana banjir tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Wungu, Madiun, Wonoasri, Balerejo, Pilangkenceng, dan Saradan.

Namun, daerah yang dilanda banjir paling parah biasanya terjadi di Kecamatan Balerejo, Wonoasri, dan Saradan.

Sementara itu, Bupati Madiun, Kaji Mbing mengimbau, mayarakat agar bersama-sama menjaga lingkungan.

Menjaga lingkungan di antaranya dengan bergotong-royong membersihkan sungai di kawasan rawan banjir.

"Mitigasi bencana yang terus diupayakan yakni mengubah perilaku masyarakat, supaya aktif untuk menjaga lingkungan sekitar, dan tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya. (rbp)

Baca juga: Tenaga Medis Jadi Prioritas Pemberian Vaksin Covid-19 di Kabupaten Malang, Dinkes Tunggu Kabar

Baca juga: Lagi, Rumah Sakit Nindhita Sampang Diprotes Warga, Diduga Memungut Biaya kepada Pasien BPJS

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved