Gatot Nurmantyo: Sah-sah Saja Saya Punya Keinginan Jadi Calon Presiden 2024 Tapi Saat Ini Tidak Etis

Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menjelaskan sah-sah saja jika dirinya berkeinginan untuk maju sebagai calon presiden 2024.

Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.com, Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018). 

 Terlebih, inisiator gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu turut menyeret nama PDI Perjuangan. Sebab, menurut Masinton, seharusnya Gatot dapat mencari bukti apakah benar ada manuver PDI Perjuangan di dalam pemberhentiannya.

"Jangan berlakon sebagai playing victim kemudian tuding sana-sini. Sikap seperti itu sejatinya bukan sikap kesatria, itu mentalitas melo (melankolis)," kata Masinton seperti dilansir dari Kompas.TV, Kamis (24/9/2020).

Dibantah Istana

Sementara itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah bahwa pergantian Gatot terkait pemutaran film G30S/PKI.

"Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," kata Donny saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).

Jebolan Akademi Militer tahun 1982 itu diketahui mulai menjabat sebagai Panglima TNI pada 8 Juli 2015. Dua tahun kemudian atau pada 8 Desember 2017, jabatan Gatot Nurmantyo digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pergantian Gatot Nurmantyo saat itu memang tidak berselang lama setelah ia memerintahkan jajarannya untuk memutar kembali film tersebut.

Saat itu, ia beralasan, agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah kelam dan mencegah terulangnya kembali masa kelam tersebut.

"Tujuannya adalah bukan untuk mendiskreditkan, tetapi peristiwa tersebut agar diketahui generasi muda, agar kita tidak terprovokasi lagi, terpecah-pecah lagi. Kalau kita tidak ingatkan, dalam kondisi seperti ini, orang tidak tahu bahwa ada gerakan-gerakan yang mengadu domba," kata Gatot Nurmantyo setelah berziarah di makam Presiden Suharto di Astana Giribangun, pada 19 September 2017 silam.

Namun, jika melihat usianya, seharusnya Gatot Nurmantyo baru pensiun pada 13 Maret 2018 atau tiga bulan setelah ia tak lagi menjabat sebagai Panglima.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan wartawan usai acara penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016). Presiden Joko Widodo membantah kabar akan mencopot jabatan Panglima TNI yang diemban Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Jokowi bahkan akan memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut penyebaran informasi bohong mengenai pencopotan jabatan Panglima TNI tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan wartawan usai acara penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016). Presiden Joko Widodo membantah kabar akan mencopot jabatan Panglima TNI yang diemban Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Jokowi bahkan akan memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut penyebaran informasi bohong mengenai pencopotan jabatan Panglima TNI tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," ucap Donny.

Ia menambahkan, setiap pimpinan TNI-Polri terikat masa jabatan sehingga pasti akan dilakukan pergantian. Donny pun mengatakan, pergantian Panglima TNI dari Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto tidak dilakukan di tengah jalan.

"Semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," lanjut Donny.

Manuver politik

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Jazilul Fawaid mengatakan, pengangkatan dan pemberhentian seorang panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved