Persebaya Surabaya

Persebaya Dorong PSSI dan PT LIB Sudahi Liga 1 2020, Sebut Jadwal Baru Kompetisi Semakin Tak Pasti

Persebaya Surabaya meminta kompetisi Liga 1 2020 yang kembali ditunda hingga tahun depan untuk segera disudahi.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HABIBUR ROHMAN
Manajer tim Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya meminta kompetisi Liga 1 2020 yang kembali ditunda hingga tahun depan untuk segera disudahi.

Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi menuturkan, alasan dasar pihaknya meminta kompetisi Liga 1 2020 dihentikan total setelah mempelajari surat putusan terbaru dari PT LIB tentang opsi lanjutan kompetisi yang diterima klub sehari yang lalu.

Dalam surat tersebut, diputuskan bahwa lanjutan kompetisi Liga 1 2020 akan digulirkan kembali Februari - Juli 2021.

Tak hanya itu, PSSI dan LIB juga membahas terkait pemberian kontribusi komersial yang menjadi hak klub peserta kompetisi.

Persebaya Surabaya menilai, ada keputusan ganjil juga menggelikan, karena hak klub yang kerap disebut "subsidi" baru akan dibayarkan saat lanjutan kompetisi berjalan pada Februari–Juli 2021 mendatang.

Menariknya, jumlah yang dibayarkan hanya sebesar 25 persen dari angka Rp 800 juta yang diterima klub tiap klub.

Pemenuhan hak klub sebesar itu akan berlangsung pada Oktober 2020 sampai Januari 2021.

Selanjutnya, pada Februari sampai Juli 2021, LIB baru akan membayar penuh, Rp 800 juta.

Dari ketentuan itu masih ada catatan, "Apabila kompetisi berjalan sesuai rencana,” bunyi dalam surat  LIB yang ditandatangi direktur utamanya, Akhmad Hadian Lukita.

Dengan kata lain, pemberian kontribusi tersebut  menganut syarat dan ketentuan yang berlaku.

Bagaimana bila kompetisi tidak berjalan sesuai rencana? Sisi lain, selama masa tunggu tersebut, klub juga masih harus memenuhi hak gaji pemain dan ofisial.

“Surat ini tidak menjawab keresahan klub. Justru membuat situasi semakin tidak pasti,” kata Candra Wahyudi, Selasa (3/11/2020).

“LIB menjanjikan  hak komersial klub Rp 200 juta selama masa tunggu sebelum kick off," kata dia.

"Tapi baru akan dibayar saat kompetisi berjalan. Memang LIB bisa menjamin liga berjalan?” ucap Candra melanjutkan.

Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Pasalnya, dua kali sudah klub menjadi korban janji PSSI dan LIB soal lanjutan kompetisi.

Pada 1 Oktober dan November 2020, PSSI dan LIB gagal merealisasi janji melanjutkan kompetisi.

Padahal, klub sudah berdarah-darah menyiapkan diri.

Untuk itu, dikatakan Candra, daripada terus berada dalam ketidakpastian, Persebaya Surabaya meminta PSSI menyudahi saja kompetisi musim ini.

Tidak perlu dilanjutkan. Sisa waktu yang ada digunakan recovery. Menyiapkan energi untuk bersiap lebih baik bagi kompetisi tahun depan.

“Sudahi saja. Daripada tidak pasti seperti ini. Mari kita himpun energi untuk menyiapkan kompetisi musim depan yang lebih rapi dan lebih baik lagi,” pungkasnya. (amn).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved