Berita Malang
Terungkap Sebab Air PDAM Kota Malang Bau Minyak, Ada Unsur Kelalaian, Tandon Air Wendit III Dikuras
Penyebab air PDAM Kota Malang bau minyak solar akibat kelalaian petugas di saluran pipa air Wendit III.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Air PDAM di sejumlah daerah di Kota Malang mendadak tercema bau minyak solar.
Bahkan di sejumlah daerah, kondisi air PDAM Kota Malang sedikit keruh.
Hal tersebut mengundang keluhan sejumlah warga yang terdampak air PDAM Kota Malang bau minyak tersebut.
Direktur Utama PDAM Kota Malang, M Nor Muhlas mengatakan, penyebab bau minyak solar itu terjadi akibat kelalaian petugas di saluran pipa air Wendit III.
Menurut dia, genset yang seharusnya menampung 1.000 liter solar, ternyata diisi 3.000 liter solar.
Baca juga: Penyebab Air PDAM Kota Malang Bau Minyak, Sutiaji Sebut Ada Unsur Kesengajaan Campuran Solar
Baca juga: Air PDAM Kota Malang Keluarkan Bau Minyak, Perumda Tugu Tirta Akui Air Telah Tercampur Solar
Hal itu membuat solar tersebut meluber hingga menuju ke tandon air dan sungai yang berada di sekitaran wilayah tersebut.
"Untuk siapanya kami belum tahu. Tapi yang pasti hari ini kami sudah lakukan investigasi tiga direksi bersama Wali Kota Malang, Sutiaji," ucapnya, Jumat (13/11).
Akibat kejadian itu, PDAM Kota Malang melakukan pengurasan penuh di tandon air Wendit III.
Pengurasan tersebut dilakukan untuk menghilangkan solar yang masing menempel di dinding-dinding tandon maupun saluran air.
"Kami juga berikan asam sitrat. Yang fungsinya bisa menghilangkan minyak yang masih menempel di dinding pipa," ucapnya.
Setelah pengurasan tersebut, PDAM Kota Malang kini sedang melakukan normalisasi untuk pendistribusian air kepada pelanggan.

Baca juga: Warga Satu Kampung di Kota Malang Geger, Air PDAM yang Mengaliri Rumah Berbau Minyak
Akan tetapi, Muhlas belum bisa menjelaskan sampai kapan normalisasi tersebut akan selesai.
"Karena ini bukan listrik. Yang kalau sudah normal bisa langsung terkoneksi ke semuanya," kata dia.
"Untuk waktunya kami belum bisa memprediksi. Ini diupayakan secepatnya," ucapnya.