Berita Magetan
Kisah Hartono Asal Magetan 32 Tahun Lumpuh Hanya Bisa Tergolek di Kasur, Tak Ada Biaya untuk Berobat
Sepanjang hidup, Hartono hanya mampu terbaring lemas di tempat tidur. Hanya Suri dan Waginem, bapak dan ibu Hartono yang hadir untuk merawat dirinya.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN - Keadaan pasangan suami istri, Suri (70) dan Waginem (65) warga Desa Sidokerto, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sangat meprihatinkan sehingga anak semata wayangnya, Hartono (35), anaknya sakit selama puluhan tahun dibiarkan tergolek di kasur lantai.
Akibatnya, anggota tubuh anak lakinya itu mengecil, tidak berfungsi.
Suri bapak dari Hartono, bekerja serabutan untuk membiayai kehidupan kluarganya sehari hari, tapi memang kluarga tidak beruntung, sampai sampai membawa anaknya berobat pun tidak bisa, hingga harus menerima anaknya menderita seperti itu.
Ironisnya, selama Hartono sakit anak pasangan Suri dan Waginem ini, belum ada yg mau memberi uluran tangan membantu berobat keluarga ini, pemerintah setempat pun kenungkinan belum tahu, atau memang tidak ada anggaran membantu keluarga kurang beruntung ini.
Padahal Hartono, anak pasangan Suri dan Waginem ini menderita sakit hingga lumpuh sejak usia tiga tahun, praktis Hartono tergolek ditempat tidur lantai itu selama kurang lebih 32 tahun.
"Jangankan membawa Hartono berobat, untuk makan keseharian bertiga saja sering kekurangan, waktu itu,"kata Waginem kepada TribunMadura.com, Selasa (17/11).
Selama anaknya sakit, Waginem yang mengurus keperluan sehari hari, karena tidak ada satu aktivitas pun yang bisa dilakukan pemuda bernasib malang ini.
"Mulai mandi, makan, berpakaian saya, mboknya (ibunya) yang bantu, siapa lagi kalau tidak mboknya. Bapaknya, yang tua itu tetap bekerja serabutan untuk makan," katanya.
Dikatakan Waginem, selama anaknya sakit, kurang lebih 32 tahun ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Hartono hanya diberi makan dengan lauk seadanya, tergantung rejeki yang didapat bapaknya hari itu, sebagai pekerja serabutan.
"Bisa tiga kali makan itu, sudah alhamdulillah. Tergantung rejeki yang didapat hari itu. Untuk pènguàt tubuh Hartono, saya beri jamu rempah rempah dari kebun,"ujar Waginem.
Muhyar, anggota DPRD Kabupaten Magetan, yang mendengar informasi sakitnya Hartono ini menyayangkan sikap pemerintah, seperti tidak peduli kemiskinan yang dialami keluarga Suri ini hingga tega membiarkan kondisi berlangsung begitu memprihatinkan.
"Kita akan usahakan bantuan untuk, biaya hidup keluarga Suri, termasuk untuk Hartono," ujar Muhyar yang juga pengusaha ternama di Magetan ini.
Muhyar berharap ada dermawan yang bersedia mengulurkan bantuan kepada keluarga yang keduanya sudah memasuki usia senja.
"Kami berharap, ada uluran tangan mereka yang diberi keberuntungan hidup, tolong dermanya seikhlasnya, kasihan nasib putra semata wayangnya," pungkas Muhyar, yang mengunjungi Hartono bersama istri ini.