Pertemukan Bocah Hilang dengan Ibunya, Polisi Ini Terkenang Anaknya Ditemukan Selamat Akibat Tsunami

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Penegakan hukum, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat sudah menjadi tugas pokok seorang polisi.

Namun kehadiran bocah laki-laki tersesat di Mapolsek Sukolilo, Bangkalan, Minggu (22/11/2020) membuat hati Aipda Yusuf Sutikno bergetar. 

Langkahnya untuk meninggalkan mapolsek terhenti.

Rencananya mengikuti tahlil almarhumah Hj Samiasih, ibunda Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto pun ia tunda.

Dari bocah berbadan kurus dan berkulit gelap itu, Yusuf selaku Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Sukolilo berupaya menggali asal usulnya.

Baca juga: Berangkat Selingkuh, Pulang Minta Dijemput Suami Sah, Terkuak Tak Kuat Ladeni Carlos di Atas Tikar

Baca juga: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Membludak, RS Lapangan Indrapura Dibanjiri Pasien Baru

Baca juga: Warga Satu RT di Ponorogo Positif Covid-19, Petaka Berawal saat Warga Melayat, 2 Orang Meninggal

Namun tidak berhasil karena bocah itu ternyata menderita keterbelakangan mental.

"Bocah itu hanya menangis, susah diajak berbicara, dan autis.

Kondisi bajunya sudah sedikit mengering, sepertinya habis kehujanan," ungkap Yusuf ketika dihubungi Surya ( TribunMadura.com network ), Selasa (24/11/2020).

Bocah malang itu tiba di Mapolsek Sukolilo diantar enam warga.

Salah seorang di antaranya, Zainal Abidin (28), warga Dusun Koalas Desa Kesek Kecamatan Labang.

Yusuf menjelaskan, bocah itu awalnya ditemukan warga bersama sepeda pancalnya di tengah lebatnya hujan, di Jalan Raya Desa Jukong Kecamatan Labang.

"Warga melihat dia diturunkan dari mobil jenis Carry berwarna putih.

Namun nopol tidak diketahui karena hujan lebat," jelasnya.

Tanpa berpikir panjang, Yusuf memanfaatkan karang taruna di wilayah Polsek Sukolilo agar menginformasikan keberadaan bocah tersebut.