Berita Sampang
Lapangan Lomba Kelereng di Desa Apaan Sampang Dibongkar Polisi, Digunakan Warga yang Langgar Prokes
Lapangan balap kelereng dengan panjang kurang lebih tiga meter tersebut digunakan masyarakat yang mengabaikan imbauan protokol kesehatan Covid-19.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sebuah lapangan balap kelereng di Desa Apaan, Kecamatan Pengarengan, Kabupaten Sampang, Madura dibongkar pihak kepolisian setempat.
Lapangan balap kelereng berwarna biru dengan panjang kurang lebih tiga meter tersebut digunakan masyarakat yang mengabaikan imbauan protokol kesehatan Covid-19.
Dari laporan dari masyarakat setempat, ada puluhan peserta lomba kelereng mayoritas tidak menerapkan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan).
"Benar, kami mengamankan sebuah lapangan balap kelereng pada 27 November 2020 kemarin di sebelah rumah ML Dusun Bringin, Desa Apa'an, Pengarengan," kata Kapolsubsektor Pangarengan, Ipda Darussalam saat dikonfirmasi, Minggu (29/11/2020).
Ia mengatakan, saat melakukan penggrebekan puluhan warga yang berada di lokasi lomba kelereng langsung berhamburan untuk melarikan diri setelah melihat kedatangan mobil polisi.
Setibanya di lokasi, pihaknya tidak menjumpai satu orang pun di lokasi balap kelereng tersebut.
Tidak mau menunggu lama, pihaknya bergegas membongkar lapangan lomba kelereng dan diamankannya.
"Saat itu saya terjunkan empat anggota ke lokasi dan setibanya di lokasi tidak ada warga satupun sehingga lapangan kami naikkan ke mobil dinas untuk di bawa ke Mako Polsubsektor Pangarengan," terangnya.
Ia menambahkan, setelah upaya pembongkaran dilakukan, empat anggota langsung mendatangi rumah ML untuk memberikan himbauan dan larangan agar tidak mengadakan perlombaan kelereng kembali.
Sebab, dikhawatirkan menjadi klaster penyebaran covid-19 lantaran tidak ada satupun warga mematuhi Prokes.
"Pada hari itu juga kami mendatangi dua lokasi arena lomba kelereng lainnya dan kami perintah kepada pemiliknya agar membongkar lapangannya," tuturnya.
"Jika tidak atau tetap membandel kami akan lakukan pembongkaran paksa guna menghindari kerumunan warga serta mencegah penyebaran Covid-19," imbuhnya.