Berita Jember
Suami Bunuh Buni Istrinya Sendiri Usai Cekcok, Suami Sempat Pingsan Hingga Lakukan Pembalasan Keji
Kasus pembunuhan Buni di rumahnya sendiri kini terungkap. Pelaku merupakan suaminya sendiri. Sang suami mengaku tak ada rencana untuk membunuh istri
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Kasus pembunuhan Buni di rumahnya sendiri kini terungkap.
Pelaku merupakan suaminya sendiri.
Sang suami mengaku tak ada rencana untuk membunuh istrinya.
Namun, suami mengaku kesal.
Simak kronologinya berikut ini.
Baca juga: Cek Nama Anda di Link, Ternyata Ini Penyebab BLT UMKM Rp 2,4 Juta Tahap 2 Tidak Cair ke Rekening
Baca juga: Tawaran Kursi Mensos untuk Tri Rismaharini, Wali Kota Risma: Lihat Nanti, Saya Ngikut Bu Mega Aja
Baca juga: Wasiat Terakhir Lina Sebelum Meninggal Diungkap Sule, Serahkan Harta Kekayaannya ke Putri: Amankan
Polisi menyebut Solihin (36) warga Desa Tisnogambar tidak melakukan perencanaan pembunuhan terhadap sang istri, Buni (30).
Meski begitu, perbuatan Solihin terbilang sadis hingga sang istri meninggal dunia.
"Tidak ada perencanaan.
Pelaku spontatinas melukan aksinya," ujar Kepala Satreskrim Polres Jember AKP Fran Dalantan Kembaren dalam rilis di Mapolres Jember, Senin (14/12/2020).
Kepada polisi, Solihin mengaku, dia tidak berniat membunuh sang istri.
Peristiwa tersebut, terjadi di luar dugaan Solihin.
Solihin mengaku memang cek-cok dengan istrinya, Buni pada Senin (7/12/2020) lalu.
Peristiwa itu terjadi pagi sekitar pukul 08.00 Wib.
Solihin bilang kepada istrinya, jika sang kakak menikah siri.
Kepada Buni, Solihin menyarankan supaya kakak iparnya menikah sah secara negara dengan suaminya.
Rupanya saran itu tidak diterima secara baik.
Buni marah hingga akhirnya cek-cok.
Buni, lantas, memukul Solihin.
Solihin ini sempat pingsan ketika dipukul sang istri.
Melihat suaminya pingsan, Buni tetap berada di kasur sambil menunggu suaminya siuman.
Lantas mereka kembali cek-cok.
Buni kembali hendak memukul Solihin namun berhasil ditepis.
Keduanya akhirnya saling pukul.
Saat itulah, Solihin melihat ada sabit di bawah meja.
Solihin mengambil sabit itu dan membacok kepala Buni.
Buni lari ke ruang tamu.
Solihin masih membacok Buni sampai ada tiga kali sabetan ke kepala sang istri.
Istrinya jatuh bersimbah darah.
Sang istri sempat berguling kembali ke kamar.
Baca juga: Katalog Promo Alfamart 14 Desember 2020, Promo Menarik GoPay, ShopeePay Hingga Minyak Goreng Murah
Baca juga: Video Viral Youtube Ancaman Pembunuhan Mahfud MD, Polda Jatim Tetapkan Tersangka Utama Asal Sampang
Baca juga: Waspada Tekanan Angin Ban Mobil Harus Diperhatikan Terlebih Saat Musim Hujan, Simak Penjelasan Ahli
Di kamar itu, Solihin masih memukul dada Buni dan membenturkan kepala Buni ke lantai kamarnya.
Setelah serangkaian tindakan kekerasan itu, Buni meninggal dunia.
Rupanya Solihin tersadar, saat melihat sang istri sudah tewas.
Solihin pun meminta maaf pada sang istri.
Dia juga mengambil air bersih di sebuah ember.
Solihin membersihkan darah di wajahnya.
Dia juga membersihkan darah yang ada di tubuh sang istri.
"Pelaku sempat membersihkan darah korban.
Karenanya air di timba yang isinya perasan kain yang habis untuk membersihkan darah di tubuh korban, juga kami sita.
Pelaku juga sempat minta maaf ke jasad istrinya," imbuh Fran.
Bahkan Solihin mengaku juga menciumi sang istri yang sudah meninggal dunia.
Setelah minta maaf dan membersihkan tubuh istrinya, Solihin kabur.
Dia mengunci pintu rumahnya.
Sekitar pukul 15.00 Wib, tewasnya Buni dilaporkan ke Polsek Bangsalsari karena jasadnya baru ditemukan keluarga tidak lama sebelum itu.
Fran menambahkan, perbuatan Solihin dilakukan secara spontan karena marah.
"Karena sebelumnya, istrinya juga suka marah-marah.
Menurut penuturan pelaku, korban ini temperamental," kata Fran.
Oleh karena itu, cek-cok sepekan lalu menjadi puncak kemarahan Solihin sampai gelap mata melakukan tindak kekerasan kepada sang istri hingga tewas.
Solihin dijerat memakai Pasal 44 Ayat 3 UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.