TERKUAK, Mahfud MD Ungkap Soal Info Anak Muda yang Dilatih Meneror Tokoh Penting: Saya Dapat Fotonya
Mahfud MD mengungkapkan dirinya mendapatkan info mengenai pelatihan meneror bagi anak muda. Ia juga mengungkapkan mengenai rincian pelatihan tersebut.
TRIBUNMADURA.COM - Mahfud MD mengungkapkan dirinya mendapatkan info mengenai pelatihan meneror bagi anak muda.
Selain itu, Menko Polhukam Mahfud MD juga menjelaskan mengenai sasaran yang akan dituju oleh anak-anak muda tersebut.
Ia juga mengungkapkan mengenai rincian pelatihan tersebut.
Mahfud MD juga mengklaim mendapatkan foto pelatihan teror untuk anak muda tersebut.
Mahfud MD mengaku menerima informasi adanya sekelompok anak muda yang dilatih untuk meneror orang penting.
"Saya dapat info ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (Very-very important person/orang sangat penting)," ujar Mahfud MD saat memberi sambutan dalam acara "Penyerahan Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa", Rabu (16/12) malam.
Baca juga: Katalog Promo JSM Alfamart Jumat 18 Desember 2020, Belanja Hemat Minyak Goreng hingga Sampo Sunsilk
Baca juga: Promo JSM Indomaret Jumat 18 Desember 2020: Beras, Minyak Goreng, Susu hingga Deterjen Banting Harga
Baca juga: Waspada 6 Penyakit Jantung dan Indikasinya, Kenali Sejak Dini, Gejala ini yang Dirasakan Tubuh
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menuturkan, ideologi radikalisme saat ini menjadi ancaman besar bagi kemaslahatan Pancasila.
Ia juga mengaku mengantongi foto-foto anak muda yang mengikuti kegiatan pelatihan teror tersebut.
"Saya dapat foto latihannya juga. Nah yang seperti ini, itu radikalisme yang mengarah, menghantam ideologi. Itu satu, intoleran. Dua yang lebih parah dari itu adalah teror. Teror itu karena paham jihadis, paham jihad yang salah," kata Mahfud MD.
Bukti lain teror menjadi ancaman Pancasila adalah keberhasilan aparat keamanan meringkus 23 orang terduga teroris.
Mereka diamankan ketika sudah mempunyai persiapan untuk menebar teror.
"Polisi (telah) menangkap 23 orang teroris dari berbagai tempat yang kemudian dikumpulkan di Lampung," terang Mahfud MD.
"Lalu diangkut ke Jakarta tadi, sebanyak 23 itu sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan teror. Mengebom, membikin kerusuhan dan sebagainya di berbagai tempat," sambung dia.
Selain ancaman teror, Pancasila juga mendapat ujian dengan merebaknya intoleransi.
Intoleransi ini membuat tidak ingin menyatu dengan orang yang dianggap berbeda dengan pahamnya.