TERKUAK, Mahfud MD Ungkap Soal Info Anak Muda yang Dilatih Meneror Tokoh Penting: Saya Dapat Fotonya
Mahfud MD mengungkapkan dirinya mendapatkan info mengenai pelatihan meneror bagi anak muda. Ia juga mengungkapkan mengenai rincian pelatihan tersebut.
Untuk meredam radikalisme ini, Mahfud MD menekankan pentingnya kembali menguatkan persatuan.
"Tugas kita adalah menjalankan pemerintah, negara yang bersumbu pada kesatuan bangsa kita. Semua energi kita harus kita kerahkan untuk jaga keutuhan dan kebersamaan, kebersatauan kita," imbuh Mahfud MD.
Polri berhasil mengungkap terduga jaringan teroris yang berafiliasi dengan Organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) ternyata tidak cukup memenuhi kebutuhan aktivitasnya.
Salah satu aktivitasnya mengumpulkan dana adalah dengan menyebarkan kotak amal dan berbaur dengan masyarakat.
Kadiv Humas Polri Irjen pol Argo Yuwono menyampaikan organisasi terlarang itu mengalami kesulitan dana untuk operasional kegiatannya sehari-hari.
Baca juga: Bacaan Doa Agar Mati Syahid dan Husnul Khotimah, Bisa Menjadi Amalan Sunnah yang Rutin Dibaca
Baca juga: Tahun Baru 2021 Segera Datang, Wali Kota Risma Minta Malam Tahun Baru Tak Ada Pesta Kembang Api
Alhasil, mereka pun berencana untuk terjun langsung ke masyarakat mencari dana.
"Untuk organisasi teroris khususnya jamaah islamiah saat ini mulai berusaha untuk Go Publik (terjun ke masyarakat) karena semakin sulitnya mengumpulkan dana jika hanya lewat Infaq Anggotamaupun Ikhtisod (jumlahnya tidak pasti dan tidak selalu ada)," kata Argo kemarin.
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan dari tersangka Fitria Sanjaya alias Acil.
Menurut Argo, tersangka mengungkapkan organisasi JI tak sembarang untuk memilih anggota yang turun langsung mencari dana ke masyarakat.
Dijelaskannya, seluruh anggota JI yang turun langsung ke masyarakat harus bersih dari hukum dan atau tidak pernah dimintai keterangan pihak kepolisian terkait kasus terorisme.
"Untuk Jamaah Islamiah, pemilihan anggota Jamaah Islamiah yang mengemban tugas untuk Go Publik memiliki persyaratan seperti namanya masih bersih dari keterangan BAP Anggota yang sudah ditangkap dan biasanya sudah vakum dalam waktu yang cukup lama," kata dia.
Sebelumnya, Kepolisian RI mengungkapkan asal-usul dana yang digunakan dalam operasi jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI).
Total, ada dua pemasukan dana yang biasa digunakan organisasi terlarang tersebut.
Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan pemasukan dana pertama yaitu berasal dari Badan Usaha Milik Perorangan para anggota JI.
"Polri juga menemukan bahwa JI mempunyai dukungan dana yang besar dimana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan atau milik anggota JI," kata Brigjen Awi, Senin (30/11) lalu.