Virus Corona di Jawa Timur

Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Libur Panjang Oktober Lalu, Pemprov Jatim Tambah Jumlah RS Rujukan

Provinsi Jawa Timur memiliki 18 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 baru. Sehingga kini menjadi 145 RS, dari jumlah sebelumnya 127 RS.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/LUHUR PAMBUDI
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat di Grahadi. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur memiliki 18 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 baru.

Sehingga kini menjadi 145 RS, dari jumlah sebelumnya 127 RS.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan rumah sakit rujukan baru tersebut diharapkan mampu menampung lonjakan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang membutuhkan penanganan kesehatan secara kontinyu dalam pengawasan tenaga medis.

Dari belasan RS rujukan tersebut, dua diantaranya, RS darurat lapangan Ijen Boulevard, berlokasi di Kota Malang. Kemudian, Kota Surabaya, RS Paru, Surabaya, bakal dikonversi menjadi RS rujukan. Termasuk, RS Paru di Jember.

Baca juga: BREAKING NEWS - Istri Wakil Bupati Pamekasan Positif Covid-19 dalam Keadaan Hamil, Begini Kondisinya

Baca juga: Gubernur Khofifah Siap Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19 di Jatim: Disuntikkan Dua Kali

Baca juga: Polres Pamekasan Tingkatkan Kinerja Seluruh Peserta Analisa dan Evaluasi Operasi Lilin Semeru 2020

Baca juga: Perayaan Tahun Baru, Pengelola Desa Wisata di Kabupaten Bondowoso Wajib Perketat Protokol Kesehatan

Baca juga: Wujud Kepedulian Polri, Bhabinkamtibmas Desa Bungbaruh Pamekasan Bantu Masyarakat Buat Plengsengan

Baca juga: Akses Menuju Jembatan Suramadu Jadi Atensi Patroli Gabungan dan Pemkab Bangkalan di Malam Tahun Baru

Baca juga: Banjir Luapan Sungai Rendam Empat Wilayah di Pamekasan, Aliran Air Masuk hingga ke Ruang Tamu Warga

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Soal Ancaman pada 2021, Mulai dari Berita Bohong, Serangan Siber hingga Covid-19

"Karena memang ada kecenderungan kenaikan setelah libur panjang akhir Oktober yang lalu," katanya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (26/12/2020).

Selain itu, ungkap Khofifah, ratusan RS tersebut juga dilakukan penambahan kapasitas daya tampung pasien sekitar 390 bed.

Sehingga kini berjumlah 7.001 bed, dari jumlah sebelumnya 6.611 bed.

Contohnya, di RSU Dr Soetomo. Tiga pekan lalu, setelah Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk perawatan penyakit menular. Kabarnya, kini terdapat penambahan 66 bed untuk isolasi, dan 15 bed khusus pelayanan ICU.

Begitu pula dengan RS Lapangan KOGABWILHAN II Indrapura (RSLI) yang berlokasi di Jalan Indrapura, Bubutan, Surabaya.

Penambahan kapasitas daya tampung pasien juga dilakukan.

Kendati, fasilitas penanganan Covid-19 selalu ditambah dan di-upgrade kualitasnya.

Manakala tak diikuti kepatuhan protokol kesehatan (prokes) dari masyarakat. Bagi Khofifah, upaya menekan angka penularan Covid-19, bakal sia-sia.

"Kalau tidak diikuti dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, ndak akan nuntut ini," pungkasnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved