Virus Corona di Malang
Tingkat Kematian Pasien Covid-19 di Malang Lebih Tinggi dari Nasional, Kondisi Kritis Jadi Penyebab
Rata-rata prosentase kematian pasien Covid-19 di Kota Malang mencapai 6,9 persen. Sedangkan rata-rata kematian nasional sebesar 2,9 persen.
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Jumlah kasus angka kematian Covid-19 di Kota Malang dari hari ke hari terus mengalami kenaikan.
Berdasarkan data harian yang dilaporkan oleh Pemerintah Kota Malang, sejak 9-11 Januari 2021 telah ada 22 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Wali Kota Malang, Sutiaji membenarkan, bahwa kasus kematian Covid-19 di Kota Malang cukup tinggi.
Rata-rata prosentase kematian pasien Covid-19 di Kota Malang mencapai 6,9 persen. Sedangkan rata-rata kematian nasional sebesar 2,9 persen.
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Data Penerbangan akan Ungkap Penyebab Jatuhnya Pesawat
Baca juga: Download MP3 Kumpulan Lagu Minang Terbaru 2021, Ada Ovhi Firsty, Kintani, Thomas Arya hingga Ipank
Baca juga: Perjalanan Karier Mia Trestiyani Wadu Hingga Jadi Pramugari Sriwijaya Air, Berbekal Surat Lulus SMA
Baca juga: UPDATE INFO TERBARU! Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021 di www.prakerja.goid
"Tingkat kematian kita memang cukup tinggi. Makannya kemarin, kami mengumpulkan lurah, camat dan Forkompimda untuk membahas hal ini," ucapnya.
Sutiaji menjelaskan, angka kematian yang tinggi tersebut disebabkan oleh kondisi pasien Covid-19 saat dibawa ke rumah sakit cukup kritis.
Angka saturasinya berada di bawah 90 atau 80. Sehingga pasien tersebut perlu membutuhkan ventilator.
"Inilah yang menjadi PR kita bersama. Kenapa hal itu sampai bisa terjadi," ucapnya.
Sutiaji mengatakan, sebenarnya pemantauan lebih mudah dilakukan terhadap kelompok rentan yang sudah terdaftar ke dalam Prolanis.
Dikarenakan, kelompok Prolanis telah memiliki data lengkap, yang pemantauannya lebih mudah dilakukan.
"Sebetulnya, mereka yang aktif di prolanis, justru tingkat kematian rendah. Berarti data dari yang dulu kita pakai, bahwa orang yang komorbid itu kalau dia aktif dalam pantauan, justru tingkat kematiannya rendah," ucapnya.
Oleh karena itu, melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM selama 14 hari ke depan nanti, Sutiaji berharap nantinya dapat menekan angka kematian Covid-19 di Kota Malang.
Dikarenakan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ialah membatasi kegiatan masyarakat dan membatasi jumlah kapasitas yang berada di hotel, restoran dan tempat ibadah.
"Jadi nanti perlu ada singkronisasi dengan data yang ada di Puskesmas. Harapan kami dengan penerapan PPKM ini juga dapat menekan angka kematian dan pencegahan penyebaran Covid-19," tandasnya.
Baca juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air Hari Keempat, Tim Gabungan Temukan 114 Kantong Berisi Bagian Tubuh
Baca juga: Permintaan Terakhir Mia Pramugari Sriwijaya Air ke Orang Tua, Minta Rumah Dibersihkan & Dipersiapkan
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 13 Januari 2021, Capricorn Romantis, Pisces Kehidupan Asmara Terasa Hambar
Baca juga: Ramalan Zodiak Lengkap Rabu 13 Januari 2021, Taurus Mengecap Manisnya Kesuksesan, Leo Melawan Emosi
TribunMadura.com
angka kematian Covid-19
pasien Covid-19
Covid-19
Kota Malang
Wali Kota Malang
Sutiaji
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Pasien Covid-19 Dirawat di RS dan Safe House Kabupaten Malang Tinggal 17 Orang, Satu Isolasi Mandiri |
![]() |
---|
Wali Kota Malang Waspadai Adanya Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Masa Larangan Mudik Lebaran 2021 |
![]() |
---|
Syarat Lansia Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Malang, Pastikan Tidak Punya Komorbid |
![]() |
---|
Cegah Penyebaran Covid-19, Satpol PP Kota Malang Larang Nobar Piala Menpora |
![]() |
---|
Vaksinasi Covid 19 Tahap 2 untuk Petugas Pelayanan Publik di Malang Ditargetkan Rampung Akhir Maret |
![]() |
---|