Berita Surabaya

Pemkot Belum Buka Basement Alun-Alun Surabaya, Pandemi Covid-19 Jadi Pertimbangannya

Pemkot Surabaya belum membuka basement Alun-alun Surabaya dalam waktu dekat karena situasi pandemi Covid-19.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ACHMAD ZAIMUL HAQ
Taman dengan air mancur berkabut di areal Balai Pemuda Surabaya resmi diresmikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Senin (17/8). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya belum membuka basement Alun-Alun Surabaya dalam waktu dekat.

Alun-alun Surabaya belum dibuka karena situasi pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan, Alun-Alun Surabaya secara fungsi sudah bisa digunakan.

Namun, kata Iman Krestian, Pemkot Surabaya memiliki pertimbangan terkait situasi pandemi.

"Kalau dioperasikan sebenarnya sudah bisa, tapi mengoperasikan bisa atau enggak itu protokolnya gimana," kata Iman saat dikonfirmasi, Sabtu (16/1/2021).

Alun-alun bawah tanah itu berada persis di bawah Gedung Balai Pemuda yang saat ini berhias air mancur berkabut.

Plaza atas atau area halaman Balai Pemuda itu sudah diresmikan pada 2020 lalu.

Sementara, posisi basement tersebut berada dibawah dengan tinggi atap sekitar 6 meter.

Luasan alun-alun secara keseluruhan mencapai 3.000 meter dengan nilai anggaran sekitar Rp 68 M.

Iman menyebut, seluruhnya sudah rampung.

Namun, Pemkot belum akan membuka jujugan anyar itu dalam waktu dekat.

Segala potensi kerumunan masih terus ditekan.

Perang melawan pandemi corona ini masih menjadi konsentrasi Pemkot.

Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan pihaknya memang ingin segala bentuk potensi kerumunan dapat terus ditekan.

Irvan menyebut Pemkot tak mau ambil risiko dengan membuka tempat itu.

"Istilahnya fasilitas publik Pemkot, masih belum direkomendasikan juga oleh para pakar kesehatan," ujar Irvan dikonfirmasi terpisah.

Kepala BPB Linmas Surabaya itu juga menerangkan sebagaimana dalam instruksi Mendagri, segala potensi kerumunan memang harus terus ditekan. Pemkot memperhatikan hal itu.

Apalagi, tingkat kepatuhan bermasker sudah terbilang tinggi.

"Cuman kan bukan hanya pemakaian masker, tetapi juga pertimbangan tidak menimbulkan kerumunan," ungkap Irvan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved