Virus Corona di Batu

Zona Kuning, Wali Kota Batu Tak Buru-buru Gelar Belajar Tatap Muka: Pertaruhannya Anak di Masa Depan

Kota Batu tidak terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM), meskipun Kota Batu masuk kategori zona kuning Covid-19.

Penulis: Benni Indo | Editor: Elma Gloria Stevani
https://www.freepik.com/
Ilustrasi pencegahan virus corona. 

Penulis: Benni Indo l Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, BATU - Kota Batu tidak terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM), meskipun Kota Batu masuk kategori zona kuning Covid-19.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko beralasan, indikator warna kuning baru saja didapat Kota Batu.

Dewanti tak ingin memaksakan sebelum mengetahui perkembangan dalam tiga bulan ke depan.

Untuk itu, ia meminta kepada orang tua wali murid agar bersabar.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jatim Tembus 1.056 dalam Sehari, Trenggalek Penyumbang Terbanyak Kasus Positif

Baca juga: Selama 9 Hari Kasus Positif di Bangkalan Bertambah 190 Orang, 3 Kecamatan Kembali Masuk Zona Merah

Baca juga: Tekan Penularan di Klaster Keluarga, Asrama Haji Surabaya Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG Covid-19

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 23 Januari 2021, Asmara Scorpio Mekar, Pisces Maafkan Masa Lalu Kekasih

"Kalau bisa bertahan satu sampai dua bulan atau bahkan bisa masuk zona hijau, maka kami sangat percaya diri dan pastinya akan meminta ke Disdik seger dimulai pembelajaran tatap muka," seru Dewanti Rumpoko.

Dewanti Rumpoko memahami keinginan para orangtua supaya anaknya dapat kembali bersekolah.

Wali Kota Batu ini juga meminta supaya masyarakat tidak berpikiran bahwa guru tidak bekerja selama pandemi Covid-19

"Ini pertaruhannya anak di masa depan seumur hidup, tetapi kita harus maklum," katanya.

Meski hasil survei menunjukkan mayoritas wali murid ingin aktivitas belajar mengajar dilakukan normal, namun hal itu bukan indikator dilaksanakannya PTM.

Dewanti Rumpoko berujar, survey juga harus memperhatikan kesiapan fasilitas pencegahan Covid-19.

"Serta para guru harus di rapidtest," katanya. 

Sekolah yang sudah diberikan rekomendasi untuk pembelajaran tatap muka yakni SDN Gunungsari 04. Pertimbangannya karena daerah tersebut warganya kesulitan mengakses sinyal internet sehingga pembelajaran daring tidak dapat berjalan maksimal.

Lalu dari Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Malang-Batu ada 3 sekolah yang telah diperbolehkan PTM yaitu SMA Al-Izzah, SMKN 02 Batu dan SLB Negeri.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved