Jawa Timur Belum Membutuhkan Impor Daging Sapi, Wakil Gubernur Emil Dardak: Justru Sedang Surplus
Sehingga kebijakan impor daging sapi dari luar negeri dianggapnya tidak dibutuhkan untuk dilakukan di Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kebijakan impor daging sapi di Jawa Timur nampaknya masih belum diperlukan.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, kenaikan harga daging sapi yang juga diikuti kelangkaan daging sapi di Ibukota ternyata tidak terdampak di Jawa Timur.
Bahkan, Emil Dardak menyebutkan jika Jawa Timur mengalami surplus daging sapi.
Selain itu, kondisi daging sapi di Jawa Timur juga tak perlu dikhawatirkan.
Sehingga kebijakan impor daging sapi dari luar negeri dianggapnya tidak dibutuhkan untuk dilakukan di Jawa Timur.
Baca juga: Download Lagu MP3 Anyone Justin Bieber, Ada Lirik dan Terjemahan Indonesia, Selengkapnya di Sini!
Baca juga: Download Lagu MP3 Dokter Cinta Viral di TikTok, Lagu Dewi Dewi, Dia Tak Tampan Tak Juga Rupawan
Baca juga: Download MP3 Tanpa Batas Waktu Cover Amanda Manopo, OST Sinetron Ikatan Cinta, Simak Juga Liriknya
"Untuk Jawa Timur kita tidak ada keperluan untuk mengimpor daging sapi.
Karena kita justru sedang surplus.
Namun ada harga yang meningkat tapi masih dalam batas normal," kata Emil saat diwawancara Senin (25/1/2021).
Di Jatim sendiri, dikatakan Emil, pemerintah memiliki sistem pemantau harga bahan pokok online melalui laman siskaperbapo.com, yang menyajikan data harga realtime sembako di pasar-pasar di Jawa Timur.
Dan per hari ini, terpantau harga daging sapi per kilogramnya rata-rata Rp 108.229.
Namun di tingkat pasar tradisional memang terdapat harga bervariasi untuk daging sapi.
Misalnya di Surabaya, hari ini Pemprov Jatim melakukan survey dan mendata harga terbaru untuk daging sapi.
Seperti di Pasar Soponyono dan sejumlah pasar lokal di Surabaya masih dalam rentang Rp 107.000 per kilogramnya.
Sementara itu pemotongan sapi di rumah potong hewan di Surabaya, Malang, dan sekitarnya dikatakan Emil juga masih normal, tidak ada kenaikan ataupun penurunan yang signifikan.
Dan mereka menyuplai daging untuk wilayah dalam kota.
"Pada bulan Desember 2020 kita punya stok daging sapi 10.679 ton, sedangkan kebutuhannya adalah 10.474 ton daging sapi.
Sehingga ada surplus sekitar 205 ton yang digunakan sebagai tambahan suplai untuk bulan ini dan selanjutnya," tegas Emil.
Dengan melihat kondisi ini, Emil mengatakan bahwa Jawa Timur tidak membutuhkan langkah langkah seperti impor daging sapi ke daerah lain.
Baca juga: Daftar Harga HP Vivo Terlengkap Januari 2021, Smarthphone Harga Rakyat dengan Kualitas Selangit
Sebab banyak juga daerah di Jatim yang masih mampu memberikan suplai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen lokal.
Sejumlah daerah penghasil sapi di Jatim seperti di Malang, Tulungagung, Kediri, Probolinggo, Tuban Madura dan juga beberapa daerah lain hingga kini masih aktif melakukan pengembangbiakan hewan sapi sehingga dagingnya bisa digunakan untuk sumber suplai bagi masyarakat Jawa Timur.
"Maka kita tidak melihat ada urgensi impor daging sapi untuk Jawa Timur karena ada suplai yang cukup dan memadai," pungkas Emil. (fz/fatimatuz zahroh)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/para-pedagang-daging-sapi-di-pasar-gadin-pamekasan-tampak-sepi-pembeli-minggu-3132019.jpg)