Virus Corona
Kian Rumit, Asal-usul Corona di Wuhan Tak Ditemukan WHO, Isu Kebocoran Lab Terbantahkan: Tak Mungkin
Tim dari Badan Kesehatan Dunia ( WHO) yang mendatangi Wuhan untuk mencari asal-usul virus Corona, tidak mendapatkan jawaban di sana.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Aqwamit Torik
Penulis: Ani Susanti | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Misteri asal-usul virus Corona tak kunjung terpecahkan.
Tim WHO mengaku tak menemukan asal-usul Covid-19 di Wuhan.
Padahal sebelumnya WHO mengklaim temukan petunjuk baru soal virus yang pertama kali meledak di China tersebut.
Sementara itu, teori kebocoran lab di Wuhan terjawab soal virus mematikan tersebut.

Baru-baru ini, tim dari Badan Kesehatan Dunia ( WHO) yang mendatangi Wuhan untuk mencari asal-usul virus Corona, tidak mendapatkan jawaban di sana.
Sebelumnya dipercaya bahwa virus penyebab Covid-19 berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara lainnya.
Pakar luar negeri WHO Peter Ben Embarek mengatakan, identifikasi hewan masih dalam proses dan tidak adanya kelelawar di Wuhan mengurangi kemungkinan penularan langsung ke manusia.
Kemungkinan besar berasal dari spesies perantara, katanya, dan mendukung klaim China bahwa bahwa tak ada bukti terjadi wabah besar di Wuhan sebelum Desember 2019, bulan pertama tercatatnya kasus virus Corona jenis baru.

Liang Wannian kepala tim gabungan dari pihak China menerangkan, penularan dari hewan tetap sangat memungkinkan, tetapi sumbernya harus ditemukan dulu.
Ben Embarek turut membantah teori bahwa kebocoran di laboratorium virologi Wuhan yang menyebabkan pandemi.
"Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin. Tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang," terangnya dikutip dari AFP via Kompas.com ( grup TribunMadura.com ).
• PPKM Mikro Sia-sia? Ahli Takutkan Masalah yang Membesar soal Covid-19, Tak Belajar dari Pengalaman
Tim WHO menghabiskan satu bulan di China termasuk dua minggu dalam karantina.
Liang mengungkapkan, penelitian menunjukkan virus dapat dibawa dari jarak jauh pada produk beku, yang mendorong kemungkinan impor virus.
Teori itu sedang ramai dibahas di China dalam beberapa bulan terakhir.
• Mantan Wakil Bupati Lumajang Buntaran Supriyanto Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Covid-19
Tim WHO hanya satu jam mengunjungi pasar seafood Huanan, lokasi munculnya kasus pertama Covid-19 lebih dari setahun yang lalu.
Mereka juga tampak menjalani beberapa hari di dalam hotel, menerima kunjungan dari berbagai pejabat China tanpa keluar ke kota.
Penelitian yang lebih lama dilakukan di institut virologi Wuhan, yang dihabiskan selama empat jam dan bertemu dengan para ilmuwan "Negeri Panda" di sana.
Salah satunya adalah Shi Zhengli pakar virus Corona kelelawar terkemuka China dan wakil direktur lab Wuhan.
Sebelumnya, tim WHO mengaku punya bukti bagaimana wabah bermula.
Pernyataan ini disampaikan di tengah penelitian mereka di Wuhan, kota di China yang pertama kali melaporkan pandemi itu.
Salah satu investigator, Peter Daszak mengungkapkan mereka sudah menyerahkan daftar tempat yang akan dikunjungi maupun orang yang hendak diwawancarai.
Kepada media AS CNN, Daszak mengaku tidak mendapatkan halangan dari pemerintah "Negeri Panda" terkait penyelidikan mereka.
Dia mengeklaim bukti bagaimana wabah Covid-19 bermula ditemukan, dengan fokus mereka kini adalah menyusun temuan.
"Kami tidak di negara barbar. Kami membicarakan tuan rumah kami. Saat ini, kami adalah tamu China," jelas Daszak.
• Penyakit yang Berisiko Alami Gejala Berat Terinfeksi Covid-19, Mulai Pingsan hingga Stroke
Pakar zoologi itu memuji bagaimana pendekatan sains dan kolaborasi otoritas setempat membantu mereka mendapat gambaran bagaimana pandemi terjadi.
Saat ditanya apakah virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan, Daszak mengaku timnya tidak mendapatkan bukti.
Tim yang dikerahkan WHO itu mendapatkan jawaban yang dirasa memuaskan dan jujur saat membahas konspirasi itu dengan ilmuwan setempat.
"Sangat menyenangkan bisa melihat labnya dan membuktikan kecurigaan Anda. Tempat itu didesain, dibangun, dan ditangani secara baik," paparnya.

Dilansir Daily Mirror Minggu (7/2/2021), investigasi itu diharapkan memberi titik terang Covid-19 bermula dari Wuhan.
Daszak melanjutkan, timnya sudah selesai berkunjung ke tempat yang diyakini sebagai lokasi merebaknya Corona.
Karena itu, dalam beberapa hari ke depan mereka akan melakukan penelusuran data dan berkonsultasi dengan pakar lokal.
Kemudian, mereka akan mempresentasikan temuan mereka dalam konferensi pers sebelum meninggalkan kota itu Rabu (10/2/2021).
• SUMBER Wabah Covid-19 Ditemukan WHO, Kondisi Lab Wuhan Beda dari Perkiraan, Membuktikan Kecurigaan
Area penyelidikan para pakar itu meliputi kasus pertama, hubungan antar-hewan yang disinyalir menularkan Corona.
Hingga membuktikan teori bahwa virus bernama resmi SARS-Cov-2 tersebut masuk ke China melalui paket makanan beku.
Anggota lainnya, Dr David Nabarro, mengatakan kerja sama dengan pemerintah "Negeri Panda" terjalin secara baik.
Kepada Sky News, selama berkunjung ke lokasi virus bermula, informasi yang mereka dapatkan begitu terang benderang.
"Namun ini barulah permulaan. Ini seperti pekerjaan detektif. Kami sudah bersiap jika penyelidikan ini berlangsung lama," paparnya.
(TribunMadura.com/Ani Susanti - Kompas.com/Aditya Jaya Iswara/Ardi Priyatno Utomo)