Mendadak Kaya, Kelakuan Warga di Kuningan Disambut Gembira Tetangga Sekitar, Menunggu Saweran

Warga desa di Kuningan mendadak kaya dan langsung beli motor. Kelakuan warga itu disambut gembira tetangganya.

Editor: Aqwamit Torik
Kolase Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Kelakuan warga desa di Kuningan yang disambut gembira tetangga, warga tajir langsung nyawer 

TRIBUNMADURA.COM - Warga desa di Kuningan mendadak kaya dan langsung beli motor.

Kelakuan warga itu disambut gembira tetangganya.

Warga desa yang mendadak kaya itu karena lahan dan bangunan rumah mereka terkena dampak pembangunan mega proyek Waduk Kuningan.

Akibatnya, lahan dan bangunan mereka mendapatkan ganti rugi.

Usai kaya mendadak warga Kuningan ini nyawer para tetangga.

Total ada enam desa yang terdampak mega proyek tersebut ada satu desa yang terpaksa pindah untuk mencari lokasi baru.

Baca juga: Pria Meninggal di Kamar Dalam Kondisi Ganjil, Ada Noda Lipstik & Bercak Sperma: Sikap Keluarga Aneh?

Baca juga: Kebiasaan Warga Indonesia ini Bikin Bule Rusia Heran, Pakai Baju Tidur, Mandi Hingga Malas Jalan

Baca juga: 4 Shio yang Hoki Soal Asmara, Karir Hingga Keuangan pada Senin 22 Februari 2021, Kamu Termasuk?

Warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB  terlihat semringah.

Mereka melihat motor baru yang dibeli seorang warga.

Tidak sedikit anak-anak dan emak-emak serta pemuda di sana, menanti sang pemilik untuk nyawer alias berbagi kebahagiaan atas pembelian motor baru tersebut.

Emak Yohana (43) saat ditanya mengaku bahwa saweran ini biasa dilakukan warga saat memiliki barang baru, terutama kendaraan.

"Iya, setiap beli motor atau mobil, warga di sini pasti sawer dan itu sudah menjadi budaya mungkin ya," ujar Yohana.

Motor yang baru turun dari mobil pikap, langsung dikerubuti warga untuk melihat unit motor tersebut.

"Ya, warga kumpul dan melihat motor baru itu wajar. Namun berkumpulnya itu sambil menunggu sawer," katanya.

Warga Desa Kawungsari, Cibeureum, Cahyono (baju putih) yang membeli motor baru. Warga desa ini mendadak jadi miliarder karena terdampak pembangunan Waduk Kuningan.
Warga Desa Kawungsari, Cibeureum, Cahyono (baju putih) yang membeli motor baru. Warga desa ini mendadak jadi miliarder karena terdampak pembangunan Waduk Kuningan. (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

Setelah diturunkan, motor tidak lantas dimasukkan ke langsung ke rumah.

Melainkan motor matic besar dengan fitur bagus ini diparkir di halaman rumah.

"Tadi motor disimpan di halaman rumah dan di situ terjadi adat saweran gitu," katanya.

Selain ada uang pecahan bercampur beras dan bunga, ada juga permen dengan aneka rasa terlihat disawekan kepada warga.

"Meski tidak banyak mendapat uang saweran tadi. Ya, yang penting senang aja Kang, itung-itung hiburannya sih," ujarnya.

Pemilik motor baru tersebut, Cahyono mengatakan kejadian yang dialami warga di wilayahnya sama dengan di Tuban, Jawa Timur.

"Iya ada desa miliarder sama dengan di Tuban itu," ujarnya.

Baca juga: Aksi Gila Anak Terlalu Cinta Ibu, 30 Tahun Tak Kunjung Kuburkan Ibu yang Meninggal, Wujudnya Ngeri

Baca juga: Kronologi Aksi Pecatan TNI Culik Anak dan Bakal Minta Tebusan Rp 100 Juta, Urung dan ini Sebabnya

Penjelasan Kepala Desa

Warga satu desa di Kuningan ini mendadak jadi miliarder.

Hal itu setelah lahan dan bangunan rumah mereka kena gusuran alias dampak pembangunan mega proyek Waduk Kuningan.

Ada enam desa terdampak akibat pembangunan tersebut dan satu desa harus hijrah dan mencari lokasi baru berikut perangkat dan kantor desa.

Periswa bak di Tuban ini terjadi di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum.

Saat ditemui, Kades Kawungsari, Kusto mengatakan kejadian di Tuban itu sama persis dengan yang terjadi di daerahnya.

"Di sana (Tuban), warganya mendapat ganti untung dari PT Pertamina dan di sini kami juga sama dapat ganti untung dari pembangunan Waduk Kuningan," ucapnya saat mengawali perbincangan dengan Tribuncirebon.com, Jumat (19/2/2021).

Dampak pembangunan Waduk Kuningan, kata dia, ganti untung menyisakan sekitar 3 persen lagi.

"Ketiga persen itu dari bidang tanah milik warga yang belum dapat ganti untung dan alasan itu dari administrasi serta menunggu keuangannya dari pemerintah juga," ujarnya.

Sejak mendapat keuntungan bak ketiban durian, kata Kusto, warga banyak menggunakan uang itu untuk hal-hal konsumtif.

Ini bisa dibuktikan dengan pembelian unit mobil dan motor.

"Dalam setiap hari, ada 30 unit motor dengan berbeda merek itu dibeli warga kami. Mayoritas motor gede matic seperti NMax atau PCX yang menjadi idola warga kami," ujarnya.

Melihat perilaku warga, kata dia, tentu menjadi suka dan duka.

Terlebih dengan program pemerintah yang memaksa warga dan pemerintah desa harus hengkang dari sini.

"Iya Kang, sukanya melihat warga senang bisa punya keinginan. Seperti ada yang beli motor, beli tanah, dan beli perhiasan dan lainnya.

Namun, dukanya juga bisa dibayangkan ketika kami harus pindah domisili dan ini dirasakan warga kami semua tanpa kecuali," ujarnya.

Total kendaraan baru, baik roda dua maupun roda empat, ia mengaku sudah ada sebanyak 300 unit kendaraan baru, motor hususnya.

Hal itu terbukti dengan satu keluarga atau satu rumah membeli lebih dari satu motor.

"Iya dalam satu rumah warga kami, motor baru itu ada yang dua, tiga atau lebih dari itu. Kejadian ini sudah berjalan dan pemberian ganti untung beberapa waktu lalu," kata Kusto.

Ia menambahkan jumlah Kepala Keluarga di desanya itu ada sekitar 300 KK.

"Iya jumlah KK di sini hanya tiga ratusan dan jumlah jiwa di sini ada sekitar 1300 an jiwa," ucapnya.

Selain kelakuan warga 

Kelakuan warga Indonesia yang bikin bule Rusia heran

Beberapa kelakuan warga Indonesia itu ada yang membuatnya kaget, tapi ada juga yang membuatnya termotivasi 

Pengalaman bule Rusia itu ia ceritakan melalui video yang ia unggah di Youtube.

Menurut bule Rusia itu, dirinya sudah tinggal cukup lama di Indonesia.

Ia merasakan ada beberapa hal yang tak lazim menurutnya.

Sebab ada beberapa kebudayaan dan kebiasaan yang berbeda dengan di Rusia.

Meski begitu, ia juga menyebutkan hal positif yang dimiliki oleh orang Indonesia.

Antara satu negara dengan negara lainnya pasti punya budaya berbeda.

Jadi, ketika kita memutuskan untuk tinggal di negara lain, maka kita harus siap untuk setidaknya mengikuti budaya setempat.

Seperti yang dialami oleh seorang perempuan asal Rusia yang pernah tinggal di Indonesia.

Dalam sebuah Youtube Chanel milik palidelusso, Irina, nama perempuan itu, memberikan pengakuannya terkait perilaku warga lokal Indonesia.

Menurut pengakuannya, Irina pernah tinggal di Indonesia tepatnya di Yogyakarta pada 2015 - 2016.

Banyak hal yang bisa Irina dapatkan dari orang Indonesia mulai dari hal yang positif yang tidak ada di negaranya. Bahkan hal negatif. 

Mulanya Irina mengira bahwa masyarakat Indonesia hampir mirip dengan masyarakat yang ada di Rusia.

Namun kenyataannya berbeda.

Katanya, orang Rusai termasuk orang yang tertutup atau tidak suka membicarakan hal pribadi kepada orang lain.

"Kami tidak suka diskusi," kata Irina dengan aksen Indonesia-nya yang tidak jelas.

"Karena masalah pribadi tentang pacar atau tentang mandi sangat pribadi."

"Tapi di sini banyak orang yang nanya sudah mandi atau belum."

Kata Irina, kebiasaan menanyakan mandi aneh karena suka menanyakan hal pribadi kepada orang lain.

Tak sampai disitu, ada hal aneh lain menurutnya ketika ia tinggal di Indonesia.

Yaitu orang Indonesia senang menggunakan piyama ke warung.

"Aneh itu orang Indonesia mengenakan piyama ke toko, ini buat saya bingung," jelas Irina.

Mungkin di Rusia tidak ada orang yang ketika ke toko atau ke warung menggunakan baju tidur.

Selain itu, selama di Indonesia Irina menjadi lebih malas,.

Ini karena menurutnya orang-orang di Indonesia ketika akan pergi ke toko depan rumah saja harus mengenakan kendaraan.

Alhasil Irina pun mengikuti berbagai kebiasaan yang menurutnya tidak biasa itu.

"Setelah pulang ke sini (Rusia), kan jalan kaki banyak, saya harus latihan (jalan) lagi," jelas Irina yang katanya mengikuti atmosfer orang Indonesia yang malas.

Baca juga: Bocah 15 Tahun Jadi Saksi Kematian Ayah yang Dicarok Mat Nadin, Pelaku Tak ada Rasa Menyesal

Baca juga: Imbas Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Guru di Prancis Dipenggal, ada Dugaan, Simak Kronologinya

Katanya, ada juga kebiasaan Rusia yang dianggap aneh oleh orang Indonesia yaitu masalah berapa kali mandi.

Irina mengakui mereka dalam sehari hanya mandi satu kali, ketika mengetahui hal itu orang Indonesia langsung mengatakan jorok kepada Irina.

Padahal mandi satu kali sehari di Rusia menjadi hal yang wajar.

Di balik berbagai keanehan orang Indonesia yang telah diungkapkan oleh Irina, masih ada sisi positif Indonesia yang perlu dicontoh banyak negara.

"Aku suka orang Indonesia selalu siap bantu, itu plus. Orang Rusia tidak begitu."

Begitu pengakuan Irina membandingkan sifat orang Indonesia dengan Rusia.

Katanya, orang Rusia ada yang membantu sesama bahkan ada yang cuek tidak peduli.

Selain itu, katanya orang Indonesia sangat ramah karena suka tersenyum dengan orang lain ketika bertemu di jalan.

"Sebenarnya orang Rusia tidak begitu ramah seperti orang Indonesia."

"Tapi orang Rusia lumayan serius dan tak pernah senyum di jalan," begitu kata irina dengan menggunakan bahasa Indonesia.

(Riska Yulyana Damayanti)

(Artikel ini sudah tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Pengakuan Bule Rusia, Kebiasaan Aneh Orang Indonesia: Mereka Suka Nanya Sudah Mandi Belum")

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kelakuan Warga Desa Mendadak Tajir di Kuningan, Setelah Beli Mobil atau Motor Langsung Nyawer

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved