Berita Malang
Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Kota Malang Naik, Pedagang Keluhkan Turunnya Omzet Penjualan
Kenaikan harga cabai rawit di Kota Malang ini telah terjadi sejak sepekan terakhir.
Reporter: Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Malang mencapai Rp 100 RIbu perkilogramnya.
Para pedagang pasar tradisional di Kota Malang mengatakan, kenaikan harga cabai rawit ini telah terjadi sejak sepekan terakhir.
Bahkan, kenaikan harga cabai rawit di Kota Malang terus terjadi selama sebulan terakhir, dengan kelipatan yang bervariasi mulai dari Rp 5.000.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Wonokromo Surabaya Berangsur Turun, Penjualan Masih Lesu, Ini Sebabnya
Baca juga: Jadi Tontonan Pribadi, Pemuda Jember Dibayar Kakek Agar Setubuhi Cucunya, Orangtua Lapor Polisi
"Harganya mulai naik itu dari Rp 60 ribu, terus naik sampai sekarang jadi Rp 100 ribu per kilogramnya,” ucap Sulis, pedagang cabai rawit di Pasar Klojen Kota Malang, Jumat (26/2/2021).
Ia menuturkan, melonjaknya harga cabai rawit ini karena imbas dari cuaca yang cukup ekstrem.
Curah hujan yang cukup tinggi disinyalir menjadi penyebab harga cabai rawit melambung tinggi.
Hal ini memaksa petani cabai rawit harus panen lebih awal. Karena banyak cabai rawit yang rusak sebelum panen.
"Harga dari petani juga sudah tinggi. Jadi kami jualnya juga tinggi," kata dia.
"Musim hujan selalu seperti ini. Dan kualitas cabainya juga jelek, gak kayak biasanya," ucapnya.
Teriakan Korban Bikin Bapak Satu Anak yang Baru Mencoba Curi Motor Berakhir di Jeruji Tahanan |
![]() |
---|
Mayat Tergeletak di Depan Pintu Penginapan Pantai Ngliyep, Sempat Menginap Bareng 3 Orang Lelaki |
![]() |
---|
Pemkab Malang Berencana Bangun Rumah Sakit Khusus Pasien Penyakit Jantung di Kecamatan Kepanjen |
![]() |
---|
Tak Patut Dicontoh, ASN di Kota Malang ini Kedapatan Konsumsi Sabu, Alasannya Jaga Daya Tahan Tubuh |
![]() |
---|
Kabupaten Malang Tak Gunakan Vaksin AstraZeneca untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya |
![]() |
---|