Nasib Akhir Bripka CS Mabuk Tembak Anggota TNI & Pegawai Kafe, Dipecat hingga Tak Dapat Uang Pensiun
Nasib akhir Bripka Cornelius Siahaan menembak mati 3 warga, salah satunya anggota TNI AD tewas bernama Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat dari Kostrad
Ditemui di RS Polri Kramat Jati saat proses pengambilan jenazah Doran, Marupa tidak hanya berharap Bripka CS mendapat hukuman setimpal.
"Cuma saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuhan keluarga. Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," kata Marupa di RS Polri Kramat Jati, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: HANYA 3 HARI! Daftar Promo JSM Indomaret Jumat 26 Februari 2021, Ada Super Angpao Diskon Rp 20 Ribu
Baca juga: Daftar Promo Alfamart Jumat 26 Februari 2021, Segera Dapatkan Promo ShopeePay, GoPay & Promo Gantung
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 26 Februari 2021, Scorpio Memilih Sendiri, Taurus Lupakan Situs Kencan
Baca juga: 6 Shio Bernasib Mujur Jumat 26 Februari 2021: Anjing Puas dalam Cinta, Ayam Berpeluang Hasilkan Uang

Bukan tanpa sebab, Doran merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan yang seluruhnya masih kecil.
Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun, kedua berusia 9 tahun, sementara anak perempuan berusia 2 tahun.
"Makanya saya harap siapa pun yang melakukan (penembakan) ini agar tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, itu permintaan keluarga," ujarnya.
Marupa menuturkan setelah proses autopsi rampung jenazah Doran rencananya dimakamkan di kampung halaman di Provinsi Lampung.
Dalam proses pengambilan jenazah di RS Polri Kramat Jati, istri Doran, Ratna Berlian Rumahorbo (40) datang langsung mengurus proses pengambilan jenazah.
"Sekarang kita masih menunggu proses autopsi selesai. Mudah-mudahan cepat selesai jadian bisa segera dibawa ke Lampung untuk dimakamkan," tuturnya.
Kronologi Kejadian

Detik-detik penembakan oleh Bripka CS di kafe kawasan Cengkareng diungkap polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan,insiden tersebut berawal ketika Bripka CS mengunjungi kafe di kawasan Cengkareng sekitar pukul 02.00 WIB.
"Tersangka melakukan kegiatan minum-minum di sana," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis siang.
Setelahnya, ketika Bripka CS hendak melakukan pembayaran, ia terlibat cekcok dengan pegawai kafe.
"Pada saat akan bayar, terjadi cekcok antara tersangka dan pegawai. Dalam kondisi mabuk, Bripka CS mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang," ujar Yusri.
Polda Metro Jaya telah menangkap dan menetapkan Bripka CS sebagai tersangka dalam kasus ini.