Demi Bayar Mahar Nikah, Pria Rela Pertaruhkan Nyawa dengan Jual Ginjal, Tak Lunas 8 Orang Dibunuh

Seorang pria rela jual ginjal untuk bayar utang nikah demi menyelamatkan keluarga dari pembunuhan.

Editor: Pipin Tri Anjani
Freepik/shayne_ch13
Ilustrasi - Seorang pria rela jual ginjal untuk bayar utang nikah demi menyelamatkan keluarga dari pembunuhan. 

TRIBUNMADURA.COM -  Kisah pilu pria rela jual ginjalnya demi membayar utang pernikahannya.

Pria tersebut rela menjual ginjalnya lantaran keluarga bakal menjadi korban jika utang tak dibayar.

Kisah tersebut berasal dari seorang warga Afghanistan di kota miskin Herat.

Najbullah (32) pria asal Faryab yang tinggal di kamp pengungsian Herat menjual ginjalnya seharga 300.000 Afghani (Rp 55,26 juta) untuk membayar utang pernikahannya.

Dalam adat setempat ia wajib membayar mahar untuk istrinya, dan jika tak bisa melunasi akan menimbulkan risiko pembunuhan.

"Ini akan berakhir dengan perselisihan di mana 8 orang akan dibunuh, jadi lebih baik saya kehilangan ginjal dan jadi setengah hidup," terangnya dikutip Kompas.com (grup TribunMadura.com) dari The Telegraph, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Kisah Menantu Berbuat Nekat ke Mertua saat Pisah Ranjang Istri, Rintihan Ganjil Terdengar dari Kamar

Baca juga: Kebiasaan Warga Indonesia ini Bikin Bule Rusia Heran, Pakai Baju Tidur, Mandi Hingga Malas Jalan

Ia menjual ginjalnya di rumah sakit setempat yang sering melakukan transplantasi. Orang yang mendapatkan ginjalnya adalah pria dari Kabul, ibu kota Afghanistan.

Mereka menyetujui persyaratan bersama. Sejak operasi Najbullah tak bisa bekerja dan masih punya utang.

"Ginjal saya yang satunya sakit sekarang," keluhnya.

Kebanyakan orang-orang Afghanistan yang menjual ginjal adalah korban perang yang mengungsi ke Herat dan bekerja sebagai buruh harian.

Di pinggiran kota miskin Herat di Afghanistan barat, setidaknya 32 orang dari 150 keluarga memiliki bekas luka operasi ginjal, kata Ebrahim Hakimi tetua setempat.

Laporan dari The Telegraph pada Selasa (23/2/2021) mengungkap sekelompok pria memperlihatkan bekas luka sepanjang sekitar 30 cm di samping perut mereka. Garis yang merupakan bekas pembedahan itu hanya contoh kecil dari banyaknya warga Afghanistan yang rela menjual ginjalnya.

Hakimi melanjutkan, pria-pria itu terpaksa melakukannya karena faktor kemiskinan dan ada pasar gelap yang menjual organ ilegal di kota itu.

Namun, menjual ginjal terkadang tak sebanding dengan risiko yang mereka tanggung. Kesehatan menjadi taruhannya dan peluang kerja mengecil, demi uang instan puluhan juta rupiah.

Baca juga: Jadi Tontonan Orang dan Anak-anak, Sejoli ini Cuek Berzina di Taman Kota Selama 4 Menit: Viral Liar

Baca juga: Cara Mudah Membuka Akun WhatsApp yang Sama di Dua Ponsel Berbeda, Tak Perlu Aplikasi Tambahan

Warga lain yang mengaku telah menjual ginjalnya adalah wanita bernama Khori Gul di kamp yang sama dengan Najbullah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved