Susah Payah di Liga Inggris, Liverpool Singgung Kans Juara Liga Champions? Klopp Sebut Konyol

Editor: Aqwamit Torik

TRIBUNMADURA.COM - Liverpool tampak perkasa di Liga Champions usai lolos ke perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan RB Leipzig.

Namun, performa Liverpool ini tak sebanding dengan kemampuan di Liga Inggris.

Bahkan pelatih Liverpool menyebut jika bicara kans Liverpool juara Liga Inggris adalah hal konyol.

Tampaknya Klopp juga realistis dalam menilai timnya yang berlaga di Liga Champions.

Baca juga: Simak Kisah Isra Miraj, Doa dan Amalan untuk Umat Muslim, Nabi Muhammad Terima Perintah Allah

Baca juga: Buntut Dugaan Plagiat Video Musik Lay EXO, Young Lex Murka Anaknya Dapat Hujatan: Lanjut Jalur Hukum

Baca juga: Hasil Liga Champions Babak 16 Besar - Ronaldo dan Messi Keok, Salah Hingga Mbappe Melaju Mulus

Mohamed Salah dan Sadio Mane memastikan Liverpool lolos ke perempat final Liga Champions usai meraih kemenangan 2-0 atas RB Leipzig pada laga leg kedua babak 16 besar.

Mohamed Salah mencetak gol pada menit ke-70 disusul Sadio Mane menjaringkan gol pada menit ke-74 pada laga yang berlangsung di Stadion Puskas Arena, Rabu (10/3/2021) atau Kamis dini hari WIB.

Salah dan Mane turut menjadi menyumbang gol kala Liverpool menang dengan skor identik pada laga leg pertama tiga pekan lalu.

Berkat kemenangan di Stadion Puskas Arena tersebut, The Reds melaju ke babak 8 besar dengan agregat 4-0 atas Leipzig.

Ini menjadi ketiga kalinya pasukan Juergen Klopp melangkah ke perempat final Liga Champions dalam empat tahun terakhir.

Setelah menjadi kampiun pada edisi 2018-2019, Liverpool memiliki performa apik di Liga Champions, tetapi berbanding terbalik situasinya ketika bermain di Liga Inggris.

Musim ini, Mohamed Salah cs. mengalami musim yang menyedihkan sebagai juara bertahan Liga Inggris.

Saat ini, Liverpool tengah terdampar di urutan kedelapan di klasemen sementara Liga Inggris, tertinggal 25 poin dari Manchester City yang nangkring di pucuk klasemen.

Liga Champions bisa menawarkan jalan terbaik kembali ke kompetisi klub elite Eropa karena mereka jauh dari empat besar, tetapi Juergen Klopp tidak ingin terburu-buru.