Tata Cara dan Niat Salat Magrib, Dilengkapi dengan Bacaan Doa Dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini merupakan bacaan Niat Salat Maghrib dan Tata Cara Salat Maghrib melakukan Salat Maghrib, lengkap dengan bacaan doa dalam bahasa Arab.
Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Salat Maghrib merupakan salah satu sholat lima waktu yang wajib dikerjakan tiap Muslim. Sholat ini terdiri atas tiga rakaat.
Salat Maghrib ini waktunya tergolong pendek yakni dimulai dari terbenamnya matahari sampai hilangnya mega merah.
Pelaksanaan sholat fardhu termasuk sholat maghrib ini sudah ditentukan waktunya sebagaimana termaktub dalam Alquran.
Berikut ini merupakan bacaan Niat Salat Maghrib dan Tata Cara Salat Maghrib melakukan Salat Maghrib, lengkap dengan doa-doa yang harus dibaca dalam bahasa Arab serta terjemahan Indonesia.
Berikut niat dan tata cara sholat maghrib :
1. Niat Salat Maghrib
Bacaan Niat Salat Maghrib tergantung pelaksanaannya.
Jika SSalat Maghrib sendiri, maka lafaz niatnya berbeda dengan yang berjamaah.
Berikut Niat Salat Maghrib sendiri:
اُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli fardhol maghribi tsalaata raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"
Niat Sholat Maghrib Sebagai Imam
اُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka'at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala"
Niat Sholat Mahgrib Sebagai Makmum
اُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala"
2. Berdiri Tegak dan Membaca Niat Sholat
3. Takbiratul Ihram
Takbiratul ikhram merupakah rukun solat.
Oleh sebab itu, tidak akan sah solat seseorang jika dengan sengaja meninggalkan salah satu rukun solat.
Adapun yang dimaksud dengan takbiratul ikhram adalah membaca atau mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), bukan mengangkat kedua tangan.
Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya sunnah, tidak wajib.
Setelah selesai takbiratul ikhram (mengucapkan "ALLAAHU AKBAR") kemudian meletakkan telapak tangan kanan di atas pungguh telapak tangan kiri, keduanya tepat di atas dada atau ulu hati.
4. Membaca Doa Iftitah
Doa Iftitah adalah doa yang dibaca ketika shalat, antara takbiratul ihram raka'at pertama dan ta’awudz sebelum membaca surat Al Fatihah.
Adapun hukum membaca doa iftitah dalam sholat adalah sunnah.
Berikut lafadz bacaan doa iftitah dan arti.
(Allahu akbar kabiiro wal-hamdu lillaahi kasiiro wa subhaanallaahibukrotaw wa ashiilaa. innii wajjahtu wajhiya lil-ladzii fathoros-samaawaati wal ardho haniifam muslilaw wamaa ana minal-musyrikiin. innaa sholaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil-aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin).
Artinya : Allah maha besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji hanya kepunyaan allah, pujian yang banyak, dan maha suci allah diwahtu pagi dan petang. kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk allah, tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu baginya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan nya, dan aku golongan dari orang muslimin.
Setelah membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Fatihah.
Membaca surat Al-Fatihah merupakan Rukun sholat pada setiap raka'at, baik itu sholat fardhu maupun sholat sunnah. Jadi, ini wajib dibaca.
Adapun lafadz bacaannya adalah sebagai berikut :
(Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil alamin. arrahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin, iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin. Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin. Aamiin)
Artinya : Dengan menyebut nama allah yang naha pemurah lagi maha penyayang, segala puji bagi allah tuhan semesta alam, maha pemurah lagi maha penyayang, yang menguasai di hari, pembalasan, hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah dan Aamiin, kemudian membaca ayat atau surat Al-Qur'an.
Dalam panduan sholat dzuhur disini, Sripoku.com contohkan membaca Surah An-Nas berikut bacaannya.
Qul a'uudzu birabbin naas. malikinnaas. ilaahinnaas. min syarri lwaswaasi ikhannaas. alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas. mina ljinnati wannaas.
Artinya : Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.
7. Ruku' disertai Tuma'ninah
Menurut kesepakatan ulama, ruku merupakan salah satu rukun solat .
- Sebelum ruku terlebih dahulu diawali dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga seperti ketika takbiratul ihram dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR).
- Ketika ruku, posisi pungguh dan kepala sejajah membentuk garis lurus, kedua telapak tangan berada tepat di lutut. Kedua lengan diusahakan selurus mungkin.
Seraya membaca bacaan ketika ruku' seperti berikut ini:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhanarobbialadhimiwabihamdi)
* Keterangan: Dibaca 3 kali
8. I'tidal
Setelah selesai ruku', kemudian I'tidal, yaitu bangkit dari ruku' sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Samiallahulimanhamida)
Kemudian kedua tangan diluruskan kebawah sambil berdiri tegak, seraya membaca :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ اْلاَرْضِ وَمِلْءُمَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
(Robbana laka hamdu milussamawati wamilluardi wamilumasyikta miingsaiing bakdu)
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR) tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud.
9. Sujud disertai dengan Tuma'ninah
Menurut ijma', sujud dalam setiap raka'at sebanyak dua kali termasuk rukun sholat. Dalilnya yaitu Firman Allah SWT dalam Qur'an Surat Al-Hajj : 77 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah dan bersujudlah..."
Adapun tata cara sujud adalah sebagai berikut :
- Meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sajadah (tempat sujud).
- Disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sajadah, diteruskan dengan merapatkan dahi dan hidung diatas sajadah.
- Kemudian posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak dan meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat ke atas, tidak menempel ke lantai, kemudian membaca bacaan ketika sujud.
Berikut bacaannya:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhanna robbial akla wabihamdi)
* Keterangan: Dibaca 3 kali
10. Duduk Antara Dua Sujud disertai dengan Tuma'ninah
Adapun cara duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:
- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah
- Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)
11. Sujud Kedua
Adapun cara duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:
- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah
- Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)
12. Sujud Kedua
Jika menunaikan sholat subuh dua rakaat maka langsung ditutup dengan Tahyat Akhir.
Jika sholat lebih dari dua rakaat seperti Maghrib, Isya, Ashar, dan Zuhur dilanjutkan kembali dari tahapan awal membaca Surat Alfatihah.
13. Tahyad Akhir
Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat. Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka shalatnya batal.
Adapun cara duduk tahiyyah akhir adalah sebagai berikut :
- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah
- Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat اِلاَّاللهُ (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.
- Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri
Adapun untuk bacaan tasyahhud atau tahiyyat akhir secara lengkap adalah sebagai berikut:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ ﻟِﻲ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَﺳْﺮَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَﺳْﺮَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْـمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْـمُؤَخِّرُ لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
At'tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As-salaamu'alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahisaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullaah. Allaahumma shalli'alaa sayyidinaa muhammad. Wa'alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa shallaita alaa sayyidina ibroohiim wa alaa aali sayyidina ibroohiim. Wabaarik'alaa sayyidina muhammad wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidina ibroohim wa alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.
* Keterangan: Bacaan tasyahhud akhir diatas merupakan bacaan secara lengkap dengan doa-doa setelah tasyahud akhir sebelum salam.
- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah
- Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.
- Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri
14. Mengucapkan Salam
Tata cara salam :
- Mengucap salam seraya telunjuk jari kanan di tarik kembali dan menoleh ke arah kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang.
- Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh ke arah kiri hingga pipi kiri kelihatan dari belakang.
Mengucapkan salam merupakan salah satu rukun shalat.
(Assalamualaikum wr.wb)