Berita Malang

Cuma Modal KTP, Masyarakat Korban Pohon Tumbang di Kota Malang Bisa Klaim Santunan, Simak Caranya

Masyarakat Kota Malang yang menjadi korban insiden pohon tumbang bisa mendapat santunan.

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUKUH KURNIAWAN
Petugas dari DLH Kota Malang saat melakukan proses evakuasi pohon tumbang di Jalan Raya Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Selasa (16/3/2021) 

Klaim Sudah Lakukan Perawatan

Ia menuturkan, kejadian pohon tumbang di Kota Malang beberapa hari terakhir merupakan kejadian bencana alam akibat hujan deras disertai angin kencang.

Pohon yang tumbang tersebut menimbulkan kerugian materil, seperti kerusakan rumah, kendaraan bermotor dan dua orang mengalami luka-luka.

"Sebenarnya kami telah melakukan pengeprasan dan perapian pohon dan ranting pohon. Tapi kejadian 16 pohon tumbang pada Minggu (14/3) kemarin murni kejadian bencana alam," ucapnya, Selasa (16/3/2021).

Wahyu meminta permohonan maaf kepada masyarakat Kota Malang, karena dalam penanganan pohon tumbang tersebut kurang begitu sigap.

Pasalnya, DLH Kota Malang, kata dia, terkendala jumlah personel dan keterbatasan alat dalam menangani pohon tumbang di Kota Malang.

"Kami mohon maaf memang penanganan sedikit terlambat. Karena alat kami terbatas dan petugas kami juga terbatas," ucapnya.

Dalam upaya memaksimalkan penanganan tersebut, DLH berencana mengajukan penambahan kendaraan pemotong pohon.

Meski sebenarnya DLH telah memiliki tiga kendaraan, namun dua di antaranya sedang mengalami kerusakan. Dan hanya satu yang masih bisa dioperasikan.

"Di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ini kami akan anggarkan satu kendaraan lagi. Anggaran sekitar Rp 1,7 Miliar," ucapnya.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan sementara ini, selain diakibatkan oleh hujan deras dan angin kencang, tumbangnya puluhan pohon di Kota Malang juga diakibatkan oleh akar pohon yang sudah keropos.

Wahyu mengatakan, bahwa DLH Kota Malang sebenarnya telah memiliki alat untuk melihat kondisi pohon yang bernama 'Sonic'.

Namun alat tersebut belum bisa berfungsi, lantaran kehabisan baterai.

"Kami sudah matur ke Pak Wali. Nanti alat itu akan kami fungsikan juga. Dan baterainya itu di sini tidak ada. Belinya harus di luar negeri," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved