Anggota DPRD Bangkalan Diancam
Dapat Ancaman Pembunuhan, Anggota DPRD Bangkalan Laporkan Calon Kades Tanah Merah Laok ke Polisi
Anggota DPRD Bangkalan mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari sosok calon kepala desa di Kabupaten Bangkalan.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Anggota DPRD Bangkalan, H Musyawir resmi melaporkan seorang calon Kepala Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, ke Polres Bangkalan, Kamis (18/3/2021).
Laporan Musyawir dilakukan setelah ia mendapat ancaman pembunuhan dari sosok calon kepala desa tersebut.
Musyawir mengaku, akan dibunuh setelah pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Bangkalan selesai.
Baca juga: BREAKING NEWS - Anggota DPRD Bangkalan Dapat Ancaman Pembunuhan dari Calon Kepala Desa
Baca juga: Rumah Diterjang Banjir Bandang, Uang Rp100 Juta Milik Pengusaha di Magetan Hilang, Ini Kronologinya
Baca juga: Petugas Kebersihan Polda Jatim Curi Uang Rp 14 Juta, Ternyata Sudah Berkali-Kali Mencuri di Lokasi
“Kamu akan saya bunuh nanti setelah pilkades,” ungkap H Musyawir di Mapolres Bangkalan menirukan ancaman calon kades tersebut.
Ia mengaku, ancaman itu diungkapkan langsung oleh sang calon kepala desa itu.
Kala itu, Musyawir sedang di dalam mini market di kawasan Pasar Tanah Merah, Rabu (17/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Kerah baju saya dipegang, saya juga pegang kerah bajunya," kata dia.
"Kalau mau membunuh saya jangan menunggu setelah pilkades, sekarang saja,” tutur Musyawir menimpali ancaman pembunuhan tersebut.
Mendengar jawaban itu, lanjutnya, calon kepala desa tersebut melangkah menuju mobil yang diparkir di halaman minimarket.
Musyawir menyebut, calon kepala desa sempat mengambil sebilah pedang, namun dimasukkan kembali ke mobil.
“Dia itu incumben (kades petahana) dan juga calon kades,” kata Anggota Komisi C DPRD Bangkalan asal Desa Dumajah, Kecamatan Tanah Merah tersebut.
Baca juga: Pelaku Pencurian Mobil Operasional Bank Jatim Surabaya Ternyata Sopirnya, Ajak 2 Temannya Beraksi
Baca juga: Alur Vaksinasi Covid-19 Drive Thru di Kota Malang, Warga Harus Mendaftar Lewat Aplikasi Halodoc

Ancaman pembunuhan yang dilontantarkan calon kades itu disebut Musyawir, lantaran dirinya dinilai dekat dengan salah seorang calon kades lain atau rival.
“Saya anggota DPR, saya Wakil Rakyat. Ketika ada rakyat datang untuk meminta saran dan masukan dalam segala hal, saya beri masukan dan saran,” papar Musyawir.
Ia menambahkan, selama berada di jalan yang benar, dirinya tetap akan memberikan saran dan masukan kepada masyarakat yang sama-sama memiliki hak dipilih dan memilih.
Dikonfirmasi terkait laporan Musyawir, Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo menyampaikan, Satreskrim belum menerima berkas dari SPKT atas laporan terkait ancaman pembunuhan.
“Kami belum terima, tapi informasinya hari ini melapor dan kami tunggu. Artinya kalau memang sudah melapor akan kami tindak lanjuti. Informasi tadi malam, mau melapor,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, Sigit menegaskan, Polres Bangkalan akan memaksimalkan Shabara, Binmas, dan Reskrim untuk melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat dengan harapan, pesta demokrasi di tingkat desa tidak dicederai oleh perbuatan kurang baik.
“Kami akan memberikan pemahaman, silahkan bertarung yang fair dan baik,” pungkas mantan Panit Subdit II Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur itu. (edo/ahmad faisol).