Berita Gresik
Kepergok Bertapa di Gua Putri Cempo Gresik, Pria ini Diusir Warga Karena Kawasan Rawan Longsor
Seorang pria diusir dari gua kawasan Putri Cempo Kabupaten Gresik saat sedang bertapa.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Seorang pria asal Cepu diusir dari gua kawasan Putri Cempo Kabupaten Gresik.
Pria itu diusir oleh Muspika Kebomas setelah kedapatan sedang bertapa di dalam gua.
Padahal, kawasan Putri Cempo masih rawan longsor.
Baca juga: Ara Bocah Hilang Surabaya Alami Perubahan setelah Dibawa ke Pasuruan, Sempat Diajak Potong Rambut
Baca juga: Bocoran The Penthouse 2 Episode 11 Tayang Jumat ini, Logan Lee Diculik, Na Ae Gyo Dinyatakan Tewas
Kondisi tanah yang labil dan hujan yang masih mengguyur menyebabkan longsor susulan rawan terjadi.
“Kami dapat laporan dari warga bahwa ada yang sedang bertapa," kata Sekretaris Kecamatan Kebomas Zainul Arifin, Sabtu (27/3/2021).
"Kami langsung datangi dan langsung kami minta untuk pulang," sambungnya.
"Saya kurang hafal namanya, yang jelas bukan orang Gresik, dia berasal dari Cepu ngakunya,” ucap dia.
Gua di kawasan Putri Cempo itu disebut-sebut oleh warga sekitar adalah gua manten.
Selain kondisi bukit Putri Cempo yang rawan longsor, Muspika khawatir, gua itu menjadi tempat persembunyian orang.
“Ada alas untuk dia bertapa. Saat kami tanyai dia hanya menjawab sedang tirakat ilmu dari gurunya,” terangnya.
Gua Manten ini cukup besar. Bisa untuk 3 - 5 orang.
Baca juga: Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Pikatan Mojokerto Diperluas, Sempat Terkendala Debit Arus
Baca juga: Bermaksud Cari Tanaman Bonsai, Pria Mojokerto ini Tenggelam, Dilaporkan Terseret Arus Sungai Pikatan
Dalam waktu dekat, Muspika akan segera berkoordinasi untuk menutup akses menuju gua tersebut menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini, Pemkab Gresik tengah berupaya dalam penanganan tanah longsor di kawasan Putri Cempo.
Sebab, tanah longsor yang menjadi jalan alternatif menuju Pesarehan Sayyid Abdurahman, Paman Sunan Giri dan Putri Cempo berpotensi semakin parah.
Bila tidak segera tertangani bisa mengancam keberadaan makam Sayyid Abdurahman, salah situs sejarah itu.
Pemkab Gresik menggelar rapat koordinasi untuk penanganan tanah longsor di kawasan Putri Cempo di Ruang Retno Swari Kantor Pemkab Gresik, Jumat (26/3/2021).
Rapat yang dipimpin Penjabat Sekda Gresik, Abimanyu Pontjoatmojo Iswinarno memutuskan menggunakan dana kedaruratan untuk memasang Geomembran guna melapisi tebing longsor di Kawasan Putri Cempo. (wil)