Virus Corona di Malang
Wali Kota Malang Waspadai Adanya Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Masa Larangan Mudik Lebaran 2021
Keputusan larangan mudik ditetapkan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko PMK Muhadjir Effendy bersama sejumlah menteri dan lembaga negara.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Rifky Edgar| Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Jelang Ramadan, segala yang berkaitan dengan mudik atau pulang kampung kini menjadi bahan perbincangan banyak orang
Hal ini setelah pemerintah pusat menetapkan larangan mudik untuk Lebaran 2021 yang jatuh pada 16-17 Mei mendatang.
Keputusan larangan mudik ini ditetapkan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko PMK Muhadjir Effendy bersama sejumlah menteri dan lembaga negara pada 26 Maret 2021.
Baca juga: BREAKING NEWS - Detik-detik Angin Puting Beliung Terjang Desa Karanganyar Sumenep, Warga Panik
Baca juga: Tepis Isu Nissa Sabyan Hamil, Eks Manajer: Video Lama, Kalau Beneran Hamil Berarti Udah Lahiran Dong
Baca juga: 6 Shio Ini Diprediksi Terlibat Konflik dan Bernasib Buruk Besok, Minggu 4 April 2021, Shio Apa Saja?
Baca juga: Susunan Pemain Persik Kediri Vs Madura United Piala Menpora, Faris Aditama & Ok Jhon Disitirahatkan
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji meminta kepada masyarakat Kota Malang baik di luar kota maupun yang di dalam kota agar mematuhi larangan tersebut.
"Secara garis besar terkait larangan mudik kalau dilarang ya mesti kita harus lakukan bersama sama-sama larangan itu," ucapnya belum lama ini.
Sutiaji pun mengkhawatirkan apabila banyak masyarakat yang nekat untuk pulang kampung, dikhawatirkan adanya kasus penyebaran Covid-19.
Menurutnya, saat ini di Kota Malang penyebaran Covid-19 mulai menurun.
Hal ini terlihat dari laporan harian jumlah kasus Covid-19 Kota Malang, yang mengalami penurunan.
"Artinya ini harus ada penguatan. Kalau dulu (2020 kemarin) dibolehkan. Sekarang kan tidak. Jadi penguatannya ada di tingkat PPKM Mikro," ucapnya.
Meski demikian, pada saat musim mudik Lebaran nanti, Sutiaji meminta agar tiap kampung tidak dilakukan penyekatan.
Pihaknya hanya menyarankan pemantauan mobilitas orang melalui pendataan.
"Tidak mesti penyekatan. Penyekatan saja kadang-kadang masih kecolongan ya. Ini kita intensifkan dari RT/RW, disanakan mobilitas orang ketahuan. Ketika bermalam di wilayah RT lain, mesti ditanyai dari mana asalnya," ucapnya.
Sutiaji berpesan kepada masyarakat agar jangan lengah terhadap penerapan protokol kesehatan.
Disiplin protokol kesehatan 6M harus tetap dijalankan saat menjalankan aktifitas dimanapun nerada.