Berita Tulungagung
Apa Hukumnya Vaksin Saat Puasa Ramadan? Begini Penjelasan MUI Tulungagung
Program vaksin Covid-19 masih berlanjut hingga bulan puasa Ramadan. Lalu apa hukumnya vaksin Covid-19 saat menjalankan puasa Ramadan?
Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
Reporter: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Program vaksin Covid-19 masih berlanjut hingga bulan puasa Ramadan.
Lalu apa hukumnya vaksin Covid-19 saat menjalankan puasa Ramadan?
Ternyata, menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) vaksin saat puasa Ramadan tidak membatalkan puasa.
Ketua MUI Tulungagung, KH Hadi Mohammad Mahfudz mendukung vaksinasi saat puasa ramadhan.
Baca juga: Video Becak Bergoyang di Pinggir Jalan, Ada Kepala Wanita Maju Mundur, Tukang Becak Bersihkan Celana
Baca juga: Tukar Kode Redeem FF Terbaru 7 April 2021, Jangan Sampai Kehabisan, Tukar di reward.ff.garena.com/id
Baca juga: Ulang Tahun ke-1, CC-Mart Siap Bangun 50 Gerai Baru di Madura dan Wilayah Jawa Timur Lainnya
“Memang benar, hal-hal yang masuk ke tubuh tapi tidak melalui lubang tubuh yang terbuka tidak membatalkan puasa,”ujar Gus Hadi, panggilan KH Hadi Muhammad Mahfudz.
Lanjutnya, vaksinasi Covid-19 tidak membuat tubuh menjadi kuat dan tahan lapar setelah disuntik.
Berbeda dengan cairan infus, meski masuk tidak lewat lubang tubuh yang terbuka, namun bisa mendonkrak energi tubuh.
Karena cairan infus yang masuk ke tubuh bisa membatalkan puasa.
“Asal sifatnya tidak menguatkan energi tubuh tidak membatalkan puasa.
Kalau infus kan menguatkan tubuh, berhari-hari gak makan pun kuat,” sambung Gus Hadi.
Meski vaksinasi tidak membatalkan puasa, Gus Hadi juga memberi catatan pelaksanaan vaksinasi saat puasa ramadhan.
Vaksin ini disebut mempunyai dampak merasa lapar bagi penerimanya.
Karena itu Gus Hadi meminta agar dipertimbangkan pelaksanaan vaksinasi saat malam hari.
“Karena memberi dampak rasa lapar, mohon dipertimbangkan waktu pelaksanaannya. Mungkin bisa dilakukan saat malam hari,” ujarnya.