Berita Surabaya

Pemkot Surabaya Buka Lowongan Kerja Ratusan Sopir untuk Bus Baru, Utamakan Pelamar Sopir Angkot

Pemkot Surabaya akan merekrut sejumlah sopir dan awak untuk 126 bus baru di Kota Surabaya.

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Kompas.com
Suroboyo Bus saat di depan Pemkot Surabaya 

Cak Eri menegaskan, Pemkot Surabaya akan menyiapkan intervensi untuk memastikan pendapatan sopir sesuai dengan standar upah di Kota Surabaya.

"Mereka harus mendapatkan sesuai UMK. Sehingga, pemerintah harus hadir. Nah, ini yang sedang kami hitung," katanya.

Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menambahkan, pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah pendapatan yang diterima sopir.

Apabila pendapatan sopir angkot ada yang di bawah UMK, Pemkot Surabaya akan melakukan intervensi.

"Kesejahteraan mereka sedang kami petakan. Khususnya, yang warga Surabaya. Kami juga usulkan kepada Dinas Kesehatan agar kawan-kawan sopir mendapat jatah vaksinasi," ucap dia.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk memetakan warga Surabaya bisa mendapatkan penghasilan layak," kata Irvan.

Dengan adanya tambahan bus, maka rute pun akan semakin luas.

Baca juga: Oknum Dosen di Jember Dipolisikan, Diduga Cabuli Keponakannya, Modus Terapi Kanker Payudara

Baca juga: Pasar Takjil di Kota Blitar Digelar Ramadan Tahun ini, Pemkot Ingatkan Warga soal Protokol Kesehatan

"Ada enam rute baru, yang dua di antaranya akan dilayani dengan bus listrik," katanya.

Sehingga, diharapkan pelayanan Jalur utama bisa dilayani dengan bus yang menggunakan pembayaran nomor tunai. Juga bersinergi dengan angkutan umum, hingga sepeda.

"Di jalan utama, akan dilayani angkutan backbone atau angkutan utama. Kemudian, ditunjang angkutan feeder atau angkot," katanya.

Sopir angkot yang terdampak akan direkrut sebagai sopir bus.

"Yang terhimpit, akan direkrut menjadi driver dan helper. Jadi, tidak ada kehilangan pekerjaan," tutur dia.

"Bahkan, mereka meningkat, sebab standar upahnya semakin tinggi," katanya.

Pemkot Surabaya juga telah berkoordinasi dengan Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membahas detail konektivitas angkutan kota dengan kereta api.

"Jadi ada konektivitas antara Suroboyo bus, baik yang dari pemerintah kota dan dari kementerian, dengan Jalur sepeda, angkutan kereta api, dan moda lainnya," katanya.

"Termasuk juga pelabuhan dan bandar udara. Jadi, kami berharap konektivitas antar moda, pedestarian (jalan kaki) dan pesepeda bisa semakin maksimal," katanya. (bob)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved