Rico Dianiaya Orang Tua Pacar Hingga Tewas, Akibat Ogah Tanggung Jawab atas Kehamilan Pacarnya
Dengan menggunakan sepeda motor, setiba di lokasi Rico mendengar adanya keributan antara Tiara dengan ayahnya bernama Sopian.
Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Orang tua minta tanggung jawab karena anaknya hamil hingga berujung maut.
Hal tersebut karena, pacar dari anaknya yang bernama Rico enggan tanggung jawab atas kehamilan anaknya.
Orang tua itu lalu naik pitam dan menganiaya Rico.
Rico yang sudah bersimbah darah tewas di rumah sakit.
Seorang pemuda di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tewas dihabisi oleh ayah dari pacarnya.
Baca juga: Isi Kado Mewah dari Nagita Slavina Bikin Zaskia Sungkar Syok: Lu Punya Saham di Toko Itu Ya?
Baca juga: Uang Datang Mengalir Deras Bulan April 2021, 5 Shio Ini Banyak Rezeki, Hokinya Tembus Sampai Surga
Baca juga: Hendak Salat Subuh, Warga Kaget Temukan Mayat Wanita yang Tak Utuh, Sempat Dikira Bangkai Hewan
Rico Rampati sang pemuda tersebut tak mau bertanggungjawab atas kehamilan sang pacar.
Rico pun akhirnya tewas dianiaya oleh ayah kekasihnya yang telah naik pitam.
Peristiwa tersebut terjadi saat Rico sampai di rumah Tiara, yang merupakan pacarnya, di Dusun VI, Paya Belibis, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Rabu (7/4/2021) malam.
Dengan menggunakan sepeda motor, setiba di lokasi Rico mendengar adanya keributan antara Tiara dengan ayahnya bernama Sopian.
Sopian tidak terima putrinya tersebut hamil di luar nikah.
Melihat Rico datang, Sopian langsung menghampirinya untuk meminta pertanggungjawaban, karena telah menghamili anaknya.
Namun, Rico Sampati merasa tidak menghamili Tiara.
Ia pun tak terima dengan ucapan Sopian.
Ayah Tiara yang emosi langsung melakukan penganiayaan terhadap Rico.
Rico sempat melakukan perlawanan, namun Sopian yang sudah terlanjur emosi mengambil sebilah pisau dan menusuknya.
"Korban (Rico) tidak mau bertanggung jawab, sehingga Sopian emosi dan melakukan penganiayaan terhadapnya dengan menggunakan sebilah pisau yang mengakibatkan Rico meninggal dunia," kata Paur Subbag Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman, Kamis (8/4/2021).
Melihat adanya keributan, kata Yasir, tetangga sempat melihat dan mencoba untuk melerai.
Namun, warga tidak berani mendekat karena melihat Sopian yang menenteng sebilah pisau.
Ketika keadaan sudah mulai tenang, saksi mata yang berada di lokasi langsung membawa Rico ke RS Umum Tanjungpura.
Namun, nyawa Rico tidak lagi tertolong lantaran luka tusukan yang diterimanya mengeluarkan darah terlalu banyak.
Kemudian, pihak rumah sakit bersama kepolisian yang sudah tiba di lokasi langsung menghubungi keluarga Rico.
Saat bersamaan, orang tua korban bernama Mulyanto langsung membuat laporan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti berupa sebilah pisau, satu unit sepeda motor berjenis Honda Vario, dan pakaian yang sudah bercak darah.
Untuk saat ini, kata Yasir, petugas tengah melakukan penyidikan terhadap kasus penganiayaan ini. (Satia)
Kasus minta tanggung jawab karena hamil lainnya
Seorang wanita asal Palembang menjadi korban penganiayaan oleh pacarnya.
Diketahui wanita yang berinisial EA itu dianiaya pelaku, karena meminta pertanggungjawaban usai dihamili.
Kini EA sudah mengandung dua bulan hasil hubungan di luar nikah dengan pacarnya.
Saat datang meminta tanggung jawab, EA malah dicekik dan rambutnya dijambak.
Tak hanya itu, kepala EA juga dipukul.
Nasi sudah menjadi bubur, EA hanya bisa meratapi nasib gagal megajak pacar menikah.
Ia akhirnya melaporkan kejadian penganiayaan yang diterimanya dari sang pacar ke Polrestabes Palembang, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Pernikahan Berujung Pilu, Makanan Katering Tak Kunjung Datang, Pihak Katering Banyak Alasan
Baca juga: Harga dan Spesifikasi Oppo pada April 2021, Cek Harga Sebelum Beli, Mulai Oppo A53 Hingga Oppo Reno
Di hadapan petugas EA menceritakan awal mula kejadian tak mengenakan itu.
EA mengaku kejadian itu terjadi pada Kamis (1/4/2021) siang.
Saat itu EA meminta sang pacar untuk mengajak orangtuanya ke rumah.
EA bermaksud meminta pertanggungjawaban sang kekasih untuk segera dinikahi.
Sebab, EA mengaku dirinya tengah berbadan dua.
Namun ternyata EA tak mengajak orangtuanya ke rumah.
Melainkan terlapor hanya datang sendirian.
Akibatnya EA dan sang pacar terlibat cekcok hebat.
Hingga sang pacar terpancing emosi dengan melakukan pemukulan.
"Saya hamil dua bulan, cuma minta pertanggungjawaban," kata EA, Selasa (6/4/2021).
Karena terlanjur sakit, dirinya akhirnya memilih melaporkan sang kekasih ke polisi.
"Saya tak terima sudah dipukuli, sekaligus dihamili tapi tak mau bertanggung jawab," kata dia
Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah membenarkan laporan korban Pasal 351 sudah diterima di SPKT Polrestabes Palembang.
"Laporan saat ini sedang ditangani Satreskrim," ungkapnya.
Berita terkait kasus penganiayaan