Kapal Selam Nanggala Hilang

Sosok Edi Siswanto, Korban KRI Nanggala-402: Dikenal Berakhlak Mulia dan Berbakti pada Orang Tua

Satu di antara korban kapal selam KRI Nanggala 402 adalah Kopda (ANM)  Edi Siswanto, warga  Desa Sumberaji Kecamatan Sukodadi Lamongan Jawa Timur.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Hanif Manshuri
Serma Sukirman didampingi istri dan adik iparnya, Nia Sri Ekawati saat menemui Bupati Yuhronur dan rombongan. Nia tertunduk lemas. Sementara karangan bunga juga banyak menghiasi rumah Edi Siswanto, Senin (26/4/2021). 

Reporter: Hanif Manshuri I Editor: Pipin Tri Anjani

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Satu di antara korban kapal selam KRI Nanggala 402 adalah Kopda (ANM) Edi Siswanto, warga  Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi, Lamongan Jawa Timur.

Gugurnya korban Edi Siswanto cukup memicu empati dan kesedihan keluarga dan para tetangganya.

Ternyata Edi menyusul ibunya, Sari yang meninggal belum genap 100 harinya.

Sikap pendiam Edi, namun tetap memasyarakat  menjadi kesan tersendiri bagi warga Dusun Sumelo Desa Sumberaji, tempat tinggal Edi bersama istrinya Nia Sri Ekawati.

Para tetangga juga banyak menyanjung akhlak Edi yang tidak pernah  membuat  kecewa siapapun.

"Anaknya pendiam, tapi dengan tetangga dan masyarakat baik. Kalau libur  sering main ke tetangga. Ibadanya juga rajin, " kata tetangga korban, Kasni.

Baca juga: Duka Mendalam Istri Awak KRI Nanggala-402 Asal Banyuwangi: Suami Saya Sudah Tenang di Sisi Allah

Tidak ada kesan negatif yang tertempel di pundak Edi Siswanto. Sejak kecil sekitar usia 5 tahun, korban sudah ditinggal orang tuanya, Nipan menghadapNya.

Meski tinggal hanya bersama ibu dan kakaknya, Sukirman, ternyata 2 anak pasangan Nipan  dan Sari ini sukses mencapai cita-citanya.

Sang kakak berhasil menempuh pendidikan sebagai TNI AL yang kini berpangkat Serma. 

Setelah lulus SMA Negeri Mejoyo Sukodadi,  Edi Siswanto berhasil menyusul keberhasilan kakaknya sebagai anggota TNI AL hingga ajalnya tiba saat sedang latihan dengan kapal selam Nanggala.

Edi Siswanto menikahi istrinya 7 tahun lalu dan belum dikaruniai seorang anakpun.

Saat ibunya sakit, ada sesuatu yang cukup membanggakan yang ada pada diri Edi. Wujud baktinya sebagai anak kepada orang tuanya, Edi membuat keputusan yang mengagetkan istrinya.

Nia Sri Ekawati  diminta mengakhiri kerjanya di perpajakan untuk beralih menemani ibunya seorang diri di rumah sampai ajalnya.

Tak hanya itu, Edi yang masuk TNI  dan lulus pendidikan pada 2013 ditempatkan di Ambon, juga mengambil keputusan untuk mengikuti seleksi kapal selam dan dinyatakan lulus.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved