Munarman Ditangkap Densus 88
Sekitar 70 Item Barang Diamankan dari Rumah Munarman, Buku, Flashdisk Hingga Ponsel Eks Sekum FPI
Eks Sekum FPI Munarman ditangkap Densus 88. Dalam penangkapan tersebut, Polisi juga mengamankan beberapa barang sebagai barang bukti.
Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Eks Sekum FPI Munarman ditangkap Densus 88.
Dalam penangkapan tersebut, Polisi juga mengamankan beberapa barang sebagai barang bukti.
Di antaranya adalah sejumlah buku, flashdisk hingga ponsel Munarman di kediamannya.
Ada sekiter 60-70 item yang diamankan oleh polisi.
Munarman diamankan di kediamannya di Klaster Lembah Pinus, Perumahan Modern Hill, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (27/4/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS - Densus 88 Polri Tangkap Mantan Sekum FPI Munarman Terkait Dugaan Kejahatan Terorisme
Hal itu diungkapkan Ketua RT 1 RW 13 Pondok Cabe Udik, Kikid Wirawandika saat disambangi di gerbang klaster Lembah Pinus.
"Ada kurang lebih, ada buku-buku ya, yang dibawa ada buku-buku, ada handphone ada flashdisk, flashdisk ada berapa gitu, kurang lebih total semua ada 60-70 item itu," ujar Kikid.
Kikid menjelaskan, buku yang diamankan bertemakan agama.
"Banyak Mas bukunya. Saya juga bingung kalau jelasin satu satu.
Iya rata rata buku keagamaan," paparnya.
Kikid yang ikut dalam proses penangkapan mengatakan, tidak ada bahan peledak dan senjata yang diamankan dari kediaman Munarman.
"Enggak ada. Sama sekali tidak ada di rumah," ujarnya.
Kikid juga mengungkapkan kronologi penangkapan Munarman, yang merupakan warganya.
Diawali dari kedatangan aparat Polda Metro Jaya sekira 14.30 WIB yang meminta izin untuk melakukan penangkapan Munarman.
"Kronologinya itu tadi setengah tiga sore kurang lebih itu ada dari Polda datang ke rumah minta izin mengadakan penangkapan," ujar Kikid di lokasi.
Setengah jam kemudian, jumlah aparat bertambah untuk memulai penangkapan.
Sekira azan asar, pukul 15.20 WIB, aparat didampingi Kikid sebagai ketua lingkungan mendatangi rumah Munarman.
"Terus azan salat asar, dari rumah saya bergerak ke rumah Mr M untuk dilakukan proses penangkapannya," ujarnya.
Munarman sempat menunaikan salat asar sebelum akhirnya digelandang aparat.
"Sekitar pukul, beliau selesai salat asar sekitar pukul 15.30 sampai 15.35 beliau baru berangkat ke Polda menggunakan mobil dengan beberapa tim Polda Metro Jaya," ujarnya.
Kikid menyebut penangkapan Munarman tanpa perlawanan.
"Proses penangkapan dari dia datang sampai dia dibawa itu ya 15 sampai 20 menit," ujarnya.
Saat ditangkap, istri dan anak Munarman juga berada di rumah, namun hanya Munarman yang diamankan.
"Keluarga enggak dibawa, Pak M saja yag dibawa," kata Kikid.
Selain menangkap Munarman, aparat juga menggeledah kediaman Munarman.
"Tadi setengah enam selesai penggeledahan," pungkas Kikid.
Pantauan Video Penangkapan
Dari video yang beredar, personel Densus 88 Polri yang menangkap Munarman cukup banyak.
Munarman tak bisa berkutik.
Saat digelandang keluar rumahnya, Munarman sempat mengucapkan sesuatu kepada personel.
"Ini tidak sesuai hukum. Ini harusnya..." ucap Munarman.
Spontan anggota Densus 88 menimpalinya, "Nati saja, nanti saja."
Tiba di pintu, Munarman kembali meminta diizinkan memakai sandal.
"Saya pakai sandal, saya pakai sandal," pinta Munarman.
Namun polisi terus menggelandang Munarman masuk ke mobil yang sudah berada di depan rumahnya.
Konfirmasi Polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan penangkapan Munarman.
"Iya benar (Munarman ditangkap)," kata Yusri saat dikonfirmasi.
Berdasarkan foto yang diterima TribunJakarta.com, Munarman terlihat diapit oleh dua anggota Densus 88.
Munarman yang mengenakan kemeja berwarna putih terlihat dipegangi kedua tangannya oleh polisi.
Selain itu, Yusri mengungkapkan polisi juga tengah menggeledah Petamburan, Jakarta Pusat.
"Iya (penggeledahan), ini berangkat ke Petamburan," ujar dia
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ringkus Munarman di Rumahnya, Polisi Amankan Banyak Buku, Handphone hingga Flashdisk
Munarman tampak mengenakan baju koko warna putih saat ditangkap.
Saat digiring, dia dipegangi oleh dua personel Densus 88. Rumahnya juga digeledah oleh polisi.
Dikutip dari Kompas.com, Munarman ditangkap di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada Selasa (24/4/2021) ini.
"Iya benar. Benar (ditangkap)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa.
Namun Yusri tak menjelaskan secara merinci terkait penangkapan Munarman tersebut.
Saat ini, Tim Densus 88 akan melakukan penggeledahan di kawasan Petamburan, Jakarta Barat.
"Iya, ini berangkat ke Petamburan," ucap Yusri.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Munarman terkait penangkapan tersebut.
Munarman, mantan Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) , ditangkap dalam dugaan tindak pidana terorisme.
Kabarnya, Munarman ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di kediamannya di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan sekitar pukul 15.30 WIB.
Informasi ini dibenarkan Kadiv Humas polri Irjen Pol Argo Yuwono.
Argo juga membenarkan bahwa Munarman ditangkap karena terkait dugaan tindak pidana terorisme.
"Iya benar (informasi Munarman ditangkap)," kata Argo saat dikonfirmasi.
Dalam informasi yang beredar, Munarman diduga telah menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme, dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Polisi mengejar sejumlah orang setelah dua orang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar.
Profil Munarman
Munarman, SH. lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 16 September 1968.
Munarman adalah mantan juru bicara FPI, advokat, mantan aktivis HAM, mantan ketua umum YLBHI dan beralih menjadi Panglima Komando Laskar Islam, kelompok FPI.
Munarman lahir dan besar di Palembang dan merupakan anak ke enam dari 11 bersaudara.
Munarman adalah anak pasangan seorang pensiunan guru sekolah Ra, H. Hamid. Munarman dan Ny Nurjanah.
Pada tahun 1996 Munarman menikah dengan Ana Noviana dan menetap di Palembang
Dari pernikahan ini Munarman dikaruniai tiga anak yaitu Rio Mohammad Alfarez, Rinaldo Mohammad Montazeri dan yang terakhir lahir pada bulan September 2008.
Munarman dan keluarganya hidup terpisah dengan pertemuan teratur pada akhir pekan hingga kepindahannya ke Jakarta pada tahun 2000, sebelumnya keluarganya tinggal bersama keluarga Munarman di Palembang.
Keluarganya kemudian ikut pindah ke Jakarta saat anak-anaknya mulai masuk TK.
Karir
Karier Munarman dimulai saat ia bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Palembang sebagai sukarelawan pada tahun 1995, kemudian dipromosikan sebagai Kepala Operasional organisasi yang sama pada tahun 1997.
Kemudian ia beralih menjadi Koordinator Kontras Aceh pada tahun 1999-2000 dan tinggal disana.
Karier ini berlanjut hingga ia menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras dimana ia kemudia berelokasi ke Jakarta dari Aceh.
Pada bulan September 2002, Munarman terpilih sebagai Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) setelah YLBHI mengalami kekosongan kepemimpinan selama sembilan bulan.
Dari keterangan beberapa teman, Minat Munarman pada gerakan Islam bermula saat ia menjadi anggota Tim Pengacara Abu Bakar Ba'asyir tahun 2002.
Selepas tidak mendampingi Ba'asyir, Munarman mulai dekat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dari HTI, Munarman mulai mengenal sejumlah tokoh, termasuk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.
Dia lantas mendirikan An Nashr Institute.
Sumber: Kompas.TV/Tribun Sumsel/Tribunnews.com