Berita Tulungagung
Isu Santet Muncul Usai Hewan Ternak Warga Mati Mendadak, Tim Dinas Peternakan Lakukan Investigasi
Investigasi ini dilakukan untuk mencari penyebab dari kematian mendadak hewan ternak yang diyakini warga akibat santet.
Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
Tutus menghimbau kepada peternak agar lekas mencari pertolongan tenaga kesehatan hewan, jika ternaknya sakit.
Menurutnya, kematian hewan-hewan ini disebabkan karena tidak lekas dilaporkan sehingga tidak segera mendapat pertolongan.
Sebelumnya delapan sapi dan satu kambing mati beruntun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo dalam bulan Mei ini.
Isu jengges atau santet merebak, karena warga menemukan berbagai benda asing di perut hewan yang mati.
Pemerintah desa setempat bahkan harus meredam warga, agar tidak ada kecurigaan dan saling tuding di antara warga. (David Yohanes)
Kronologi isu santet mencuat
Warga terkejut saat ada delapan ekor sapi dan seekor kambing yang mati mendadak.
Diketahui, lokasinya berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung
Sapi dan kambing itu ditemukan mati mendadak selama Mei 2021.
Warga yang membedah bangkai binatang-binatang ini menemukan berbagai benda, mulai dari potongan besi, potongan akar keras, pasir dan kerikil.
Isu santet atau dalam bahasa lokal disebut jengges pun merebak.
"Ternak yang mati ada delapan sapi milik 3 warga, dan satu kambing milik satu warga lainnya," tutur Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Mulyono.
Mulyono menuturkan, sapi yang mati jenis sapi perah yang masih produktif.
Gejala awalnya sapi tidak doyan makan, lalu mati mendadak.
Warga awalnya khawatir sapi yang mati disebabkan virus.