Berita Nganjuk

Puncak Musim Hujan Diprediksi pada Agustus 2021, Warga Diimbau Waspada Kekeringan hingga Kebakaran

Puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Nganjuk akan terjadi pada bulan Agustus 2021.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/M SUDARSONO
ilustrasi - kebakaran rumah 

TRIBUNMADURA.COM, NGANJUK - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Nganjuk akan terjadi pada bulan Agustus 2021.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG Nganjuk, Setiyaris menjelaskan, sesuai perhitungan yang dilakukan BMKG, awal musim kemarau terjadi pada bulan Mei 2021.

Meski begitu, masih terjadi beberapa kali hujan dengan intensitas ringan di Kabupaten Nganjuk memasuki awal bulan Juni ini. 

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Nganjuk agar selalu waspada sejak dini terhadap dampak puncak musim kemarau yang mungkin saja terjadi nanti.

"Bagi warga yang berada di wilayah potensi kekeringan mulai saat ini harus mempersiapkan diri untuk meminimalkan dampak dari kekeringan," kata dia, Sabtu (5/6/2021).

Baca juga: 9 Tahun Bekerja, ART ini Bawa Kabur Uang Setengah Miliar Milik Majikan untuk Puaskan Keinginan Pacar

"Potensi terjadinya kebakaran hutan sangat tinggi sehingga kami mengimbau masyarakat Nganjuk agar tidak bermain api di area hutan,” sambungnya.

Sementara untuk potensi bencana, ditambahkan Nur Hasyim, dari Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG Nganjuk lainya, dari evaluasi kegempaan di Jawa Timur pada bulan Mei 2021 menjadi potensi bencana alam.

Selama bulan Mei, telah terjadi gempa bumi di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya sebanyak 75 kali kejadian.

“Gempa bumi tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 KM dengan kekuatan magnitudo 3 – 5 SR,” kata Nur Hasyim.

Pada tanggal 21 Mei 2021 pukul 19.09 WIB di Jawa Timur, telah terjadi gempa bumi dengan magnitude 6,2 SR dan kedalaman 110 KM.

Gempa tersebut berlokasi di 57 KM tenggara Kabupaten Blitar. Gempa bumi ini dirasakan di Blitar dengan intensitas V Skala Modified Mercalli Intensity (MMI).

Dan di wilayah lainnya di Jawa Timur termasuk Kabupaten Nganjuk dengan intensitas III hingga IV Skala MMI.

"Selain itu juga dirasakan di Bali, Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan intensitas kurang-lebih III Skala MMI," tutur Nur Hasyim. (aru/Achmad Amru Muiz)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved