Virus Corona di Sidoarjo
Dinas Kesehatan Ungkap Banyak Guru di Sidoarjo Tolak Divaksin Covid-19, Program Hamil Jadi Alasan
Sejauh ini, baru sekitar 96 persen guru yang telah menerima dosis vaksin virus corona di Kabupaten Sidoarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) berencana membuka pembelajaran tatap muka di masa pandemi pada bulan Juli 2021.
Namun, hingga saat ini diketahui masih banyak guru yang menolak untuk divaksin.
Dinas Kesehatan mengatakan, kasus penolakan tersebut ditemukan di Kabupaten Sidoarjo.
Sejauh ini, baru sekitar 96 persen guru yang telah menerima dosis vaksin virus corona di Kabupaten Sidoarjo.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo menyebut, dari ribuan guru memliki alasan bermacam-macam saat menolak vaksinasi Covid-19.
“Vaksinasi terhadap guru atau tenaga pengajar sudah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu. Tapi ada sebagian guru yang menolak divaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Dinkes Sidoarjo Siapkan Rumah Sakit Rujukan hingga Tempat Isolasi
Data di Dinkes menyebut, vaksinasi terhadap guru sudah mencapai 96 persen.
“Yang empat persen itu menolak divaksin,” tandas dokter Syaf.
Pihaknya berharap, guru yang belum vaksinasi Covid-19 segera ikut divaksin. Sekarang ini stok vaksin di Sidoarjo terbilang cukup.
Ada sekira 70.000 dosis vaksin jatah dari pemerintah yang sekarang didapat oleh Kabupaten Sidoarjo.
Vaksin Covid-19 sudah didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di berbagai wilayah Kota Delta.
Para guru bisa langsung ke puskemas untuk vaksinasi Covid-19.
Selain itu, yang menjadi prioritas vaksinasi kali ini adalah lansia.
Karenanya, dalam beberapa kesempatan Dinkes selalu mengimbau kepada warga yang berusia tua atau lansia, diharapkan segera ikut vaksinasi Covid-19 ke puskesmas terdekat.