Berita Tulungagung

Lepas dari Pengawasan, Bocah 1 Tahun Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Desa Bendungan Tulungagung

Lepas dari pengawasan sang ibu, seorang bocah satu tahun tenggelam di saluran irigasi, Desa Bendungan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa/ Humas Polres Tulungagung
Lepas dari pengawasan sang ibu, seorang bocah satu tahun tenggelam di saluran irigasi, Desa Bendungan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (7/6/2021) siang. 

Reporter: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Lepas dari pengawasan sang ibu, seorang bocah satu tahun tenggelam di saluran irigasi, Desa Bendungan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Peristiwa itu diketahui terjadi pada , Senin (7/6/2021) siang.

Sebelumnya, bocah satu tawahun berinsial KHA itu ditemukan oleh MRS (12) yang sempat lari menemui ayahnya, Marsup,

MRS melihat sesosok tubuh bocah di aliran saluran irigasi.

Mendapat laporan anaknya, Marsup bergegas menuju lokasi yang ditunjukkan, dan mendapati apa yang dikatakan MRS.

Marsup pun mengangkat sesosok tubuh mungil itu dan diketahui sebagai KHA yang masih berusia 1 tahun.

“Saat tubuh korban diangkat dari air, diduga kondisinya sudah meninggal dunia,” terang  Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat, Senin sore.

Kejadian itu sempat mengundang warga sekitar.

Baca juga: Bangkalan Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Sampang Bakal Gelar Penyekatan di Wilayah Perbatasan

KHA lalu dibawa ke Puskesmas Gondang agar mendapatkan pertolongan medis.

Namun hasil pemeriksaan dokter Puskesmas, KHA sudah tidak bernyawa.

“Dokter yang memeriksa juga tidak menemukan tanda kekerasan fisik. Jadi diduga korban meninggal karena tenggelam,” sambung Tri Sakti.

Kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek Gondang.

Polisi lalu datang ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

Hasil keterangan pihak keluarga, sebelumnya KHA bermain dan lepas dari pengawasan ibunya yang ada di dalam rumah.

Sementara jarak rumah korban dengan saluran irigasi itu hanya sekitar lima meter saja.

Selain itu tidak ada pengaman antara rumah korban dengan saluran ini.

Sebenarnya kedalaman air kurang dari 30 sentimeter, namun karena korban masih  balita sehingga tidak bisa menyelamatkan diri.

“Saat kejadian juga tidak ada yang melihat. Tahu-tahu korban sudah ada di dalam air,” tutur Tri Sakti.

Pihak keluarga menyatakan kejadian ini murni kecelakaan dan menolak autopsi.

Dengan demikian jenazah KHA diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Bupati: Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan Akibat Kepulangan Pekerja Migran dan Liburan Lebaran

Simak artikel lain terkait Kabupaten Tulungagung

FOLLOW US:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved