Virus Corona di Lamongan

15 Pekerja dari Madura yang Pulang ke Desa Bulumargi Lamongan Positif Covid-19, 1 Orang Meninggal

Sebanyak 15 dari 58 pekerja dari Madura dipastikan terkonfirmasi positif Cavid-19 saat pulang kampung ke Kabupaten Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI
Salah satu upaya yang dilakukan petugas di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan menekan penyebaran Covid-19 klaster hajatan, Sabtu (12/6/2021) sore. 

Reporter: Hanif Manshuri| Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat meminta warga Madura menunda tradisi toron atau pulang kampung di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Tradisi tersebut dinyatakan sebagai salah satu pintu masuk penyebaran virus corona.

Namun, sayangnya imbauan dari Gubernur Jawa Timur tidak diindahkan oleh 58 warga.

Mereka adalah pekerja yang pulang kampung ke Kabupaten Lamongan.

Sebanyak 15 dari 58 warga dipastikan terkonfirmasi positif Cavid-19.

"Lima belas warga yang dinyatakan positif hasil swab antigen sudah dirawat di RS Karangkembang Babat, " kata Kepala Desa Bulumargi, Ismail saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Sabtu (12/6/2021) sore.
Diungkapkan Ismail, total warganya yang bekerja di Madura ada sebanyak 144 orang. Mereka rata - rata  bekerja menjual pentol, bakso dan warung makan.
Ketika dikabarkan Madura banyak yang terpapar, terhitung ada 58 orang yang pulang hingga terakhir Jumat (11/6/2021).
Kini pihaknya intens turun ke Dusun Kemlagi untuk memberikan pemahaman pada warga.
Jika ada warga yang pulang kampung  dari bekerja luar daerah, pihaknya melalui perangkat desa memerintahkan agar melakukan swab antigen.
"Jadi mereka yang datang dari bekerja luar daerah dan sebelum masuk desa, saya wajibkan tes swab antigen dulu, " ungkapnya.
Kalau ternyata ada yang positif, maka harus langsung ke rumah sakit. Kalau negatif, tidak ada alasan melarang mereka untuk pulang ke rumah.
Sampai hari ini, diketahui baru ada satu orang yang meninggal.
"Kami minta jujur. Kepada warga di lima dusun Desa Bulumargi untuk selalu mentaati protokol kesehatan, " katanya.
Ia bersama perangkat desa dan sejumlah tokoh masyarakat turun ke tengah - tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman dan melakukan antisipasi jangan sampai klaster pekerja dari Madura ini meluas 
Apa ada rencana Lockdown?
Ismail mengaku belum sampai melangkah seekstrim itu. Kini pihaknya masih melakukan langkah pengetatan dan koordinasi bersama Muspika, perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi yang terbaik.
Ismail mengaku mempunya kewajiban melindungi warganya dari penularan Covid-19.

FOLLOW JUGA:

 
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved