Berita Surabaya

Usai Berembuk 30 Menit, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Tutup Aksi Warga Madura dengan Sholawatan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turun langsung menemui pengunjuk rasa dari Madura, Senin (21/6/2021).

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/HABIBUR ROHMAN
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemui langsung dan berembuk dengan peserta aksi yang mengatasnamakan "Koalisi Masyarakat Madura Bersatu" di Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021). 

Reporter: Bobby Koloway I Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turun langsung menemui pengunjuk rasa dari Madura, Senin (21/6/2021).

Massa mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu mendatangi Balai Kota Surabaya untuk menuntut Pemkot menghentikan penyekatan di Jembatan Suramadu

Ia didampingi sejumlah Forkopimda Jatim, termasuk perwakilan TNI dan Polri. Komunikasi berjalan dua arah, baik Cak Eri maupun perwakilan massa sama-sama menyampaikan penjelasan.

Usai berjalan sekitar 30 menit, akhirnya pertemuan mengambil beberapa kesepakatan. Eri Cahyadi pada prinsipnya akan menyampaikan harapan masyarakat Madura ke Pemerintah Provinsi.

Baca juga: Tinjau Penyekatan di Madura, Menko PMK: Gak Ada Niat Mempersulit, Mari Satukan Niat Kurangi Covid-19

Cak Eri menjelaskan, kebijakan penyekatan di Madura menjadi ranah Satgas Pencegahan Covid-19 di tingkat provinsi. Pemkot hanya memfasilitasi dengan menyiapkan petugas hingga kebutuhan penunjang. 

Sehingga, terkait keputusan keberlanjutan atau mengakhiri penyekatan di Suramadu menjadi kewenangan Pemrov.

"Hasil ini akan kami bawa (sampaikan) langsung ke Provinsi (Gubernur) hari ini. Apa yang panjenengan sampaikan, akan kami sampaikan," kata Eri Cahyadi. 

Ia juga meminta massa untuk memberikan dukungan kepadanya. "Saya mohon didoakan," katanya. 

Menariknya, usai menyampaikan "kalimat penutup" tersebut Cak Eri mengajak massa menyanyikan Sholawat Badar.

Sontak, aksi ini pun diikuti massa dan memungkasi pertemuan dengan sejuk. 

"Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah, Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah," bunyi petikan lagu yang dinyanyikan Cak Eri bersama massa. 

"Kami sampaikan terimakasih. Kami tindaklanjuti dengan bertemu Pemprov. Hati-hati di jalan, selamat sampai di rumah" kata Cak Eri mendoakan. 

Untuk diketahui, sejumlah massa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu mendatangi Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021).

Mereka meminta Pemkot Surabaya menghentikan pelaksanaan swab test massal di pintu keluar Suramadu. 

Pengunjuk rasa ini berasal dari sejumlah kawasan di Madura. Setelah berkumpul di Bangkalan, mereka menuju Surabaya dengan melakukan konvoi. 

Konvoi juga melintas di Jembatan Suramadu. Dengan membawa mobil komando dan sejumlah baliho berisikan tuntutan, mereka menuju Balai Kota Surabaya

Dalam tuntunannya, Koordinator Aksi Ahmad Annur menjelaskan bahwa mereka menuntut penyekatan dihentikan.

Ia menilai kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menyekat jembatan Suramadu memberatkan mereka.

Baca juga: Eri cahyadi Datangi Warga Madura, Pendemo Curhat Soal Tempat Isolasi Milik Pemrov: Tak Taat Prokes

"Eri cahyadi hanya ingin melindungi warga Surabaya tanpa melihat dampak yang dirasakan oleh warga Madura. Utamanya sektor ekonomi," katanya.

Untuk menekan peredaran covid 19, penerapan 3T (Tracing, Testing, Treatment) memang sangat perlu. Namun, aksi meminta kebijakan tracing juga memperhatikan beberapa hal. 

Di antaranya, strategi tracing dan metodenya. Sehingga, aksi meminta pemerintah kota Surabaya untuk mengubah strategi tracing yang di lakukan di Suramadu. 

"Hentikan tes swab antigen di Suramadu, dan alihkan tes swab antigen ke tempat-tempat kerumunan di Surabaya yang sangat berpotensi adanya penyebaran covid 19," katanya. 

"Silahkan lakukan tes swab bagi orang yang mau masuk kantor di Surabaya, tempat karaoke, atau tempat hiburan malam di Surabaya," katanya. 

Mereka mengklaim di tempat-tempat ini tidak ada tracing. "Padahal, di sini justru sangat berpotensi terjadinya penularan di tempat tersebut," katanya. 

Untuk diketahui, pemeriksaan rapid antigen di Suramadu diterapkan kepada semua pengendara dari Bangkalan menuju Surabaya sejak Minggu (6/6/2021).

Kemudian, penyekatan juga diberikan kepada warga dari Surabaya menuju Bangkalan sejak Kamis (17/6/2021). 

Pemberlakuan penyekatan di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya untuk mengantisipasi cluster penyebaran covid yang terjadi di Bangkalan. Mengingat, penyebaran di kebupaten tersebut sempat meningkat pasca lebaran. 

Tak hanya itu, juga hasil kesepakatan antara Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Simak artikel lain terkait Madura, Jembatan Suramadu, penyekatan di Suramadu

FOLLOW JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved