Virus Corona di Bangkalan
Siapa Musfiqul Khoir? Warga Pamekasan yang Mendadak Viral karena Aksi Demo Tolak Penyekatan Suramadu
Nama Musfiqul Khoir mendadak viral setelah berdialog dan beradu argumentasi dengan Wali Kota Surbaya, Eri Cahyadi. Siapa sosoknya?
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Musfiqul Khoir, warga Pamekasan, belakangan ini namanya menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat Madura, termasuk warga yang tinggal di luar Madura.
Viralnya Musfiqul Khoir, yang akrab dipanggil Musfiq In The Gank, setelah dirinya menjadi salah satu koordinator lapangan Koalisi Rakyat Madura Bersatu (KRMB) saat unjuk rasa warga Madura di area akses Jembatan Suramadu dan di Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021) lalu.
Di sejumlah medsos beredar, Facebook maupun grup WhatsApp, terlihat beberapa perwakilan pengunjuk rasa berorasi bergantian, termasuk Musfiqul Khoir.
Namun, yang paling ditonjolkan orasi Musfiqul Khoir memprotes kebijakan Wali Kota Surabaya terkait penyekatan di Jembatan Suramadu.
Terutama saat Musfiqul Khoir berdialog dan beradu argumentasi dengan Wali Kota Surbaya, Eri Cahyadi.
Beberapa warga menilai yang dilakukan Musfiqul Khoir bersama teman-teman aktivis, yang menghendaki penyekatan untuk tes swab di akses Jembatan Suramadu, dihentikan merupakan upaya cukup berani.
Sebab sebelumnya, ketika massa KRMB berniat unjuk rasa di akses Jembatan Suramadu, di antara warga pesimis.
Usaha mereka dituding sia-sia dan dianggap hanya membuang waktu dan tidak akan berhasil.
Lantaran penyekatan di Jembatan Suramadu itu berkaitan dengan upaya pemerintah untuk meminimalisir dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Madura, khususnya di Bangkalan.
Namun setelah tuntutan pengunjuk rasa berhasil dan penyekatan di Jembatan Suramadu kini dihentikan, warga mengucapkan terima kasih dan mengakui keuletan mereka.
Mereka ramai-ramai memberikan dukungan dan ucapan selamat, terutama kepada Musfiqul Khoir, baik dari sejumlah tokoh maupun ulama di Pamekasan.
Menanggapi namanya kini viral di medsos, Musfiqul Khoir mengaku dirinya tergerak bergabung bersama teman-teman aktivis se-Madura, semata-mata untuk menyuarakan kegelisahan dan kepanikan warga Madura terkait penyekatan di Suramadu.
Dia menambahkan keberhasilannya itu merupakan upaya bersama teman-teman aktivis dan dukungan berbagai pihak, termasuk tokoh di empat kabupaten serta mahasiswa.
“Kehadiran saya di sana, hanyalah merupakan bagian saja sebagai penyambung lidah warga Madura. Teman-teman aktivislah berperan besar menyuarakan aspirasi masyarakat Madura, sehingga penyekatan kini dihentikan,” pungkas Musfiqul Khoir.