Berita Bangkalan
Seruan Tak Toron atau Jangan Mudik saat Idul Adha Diserukan MUI dan Polres Bangkalan, Simak Alasan
Tradisi toron atau mudik yang biasa dilakukan oleh warga Bangkalan, umumnya warga Madura terpaksa tidak dilakukan terlebih dahulu.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Kasus Covid-19 di Bangkalan masih belum menunjukkan angka yang menggembirakan.
Oleh karena itu MUI Bangkalan dan Polres Bangkalan menyerukan warga Bangkalan untuk tidak mudik.
Sebab sebentar lagi Hari Raya Idul Adha 2021 akan tiba.
Tradisi toron atau mudik yang biasa dilakukan oleh warga Bangkalan, umumnya warga Madura terpaksa tidak dilakukan terlebih dahulu.
Upaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan hingga hari ke-16 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat terus dilakukan.
Bahkan Polres bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan menyerukan agar masyarakat ‘Tak Toron’ atau tidak pulang kampung saat Lebaran Kurban.
Baca juga: Kapan Idul Adha 2021? Simak Ketentuan Pelaksanaan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban
Seruan ‘Tak Toron’ itu tidak lepas dari masih tingginya angka penularan Corona di Bangkalan.
Kasus baru penularan Covid-19 berdasarkan Status Terkini Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan dalam 4 hari terakhir, 13-16 Juni 2021 menyentuh angka 258 orang.
Lima kecamatan; Kota, Socah, Kamal, Tragah, dan Tanjung Bumi pada update Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Bangkalan per 12-15 Juni 2021 masih bertahan dalam kubangan zona merah atau beresiko tinggi tingkat penyebaran Covid-19. Sedangkan 13 kecamatan lainnya berstatus zona orange atau beresiko sedang tingkat penyebaran Covid-19.
“Jadi kalau memang zona merah, berkerumun tidak boleh dalam bentuk apapun. Termasuk pelaksanaan Shalat Idul Adha karena khawatir masyarakat sulit ditertibkan. Kalau pada zona tidak bahaya, diperbolehkan tetapi dengan disiplin prokes (protokol kesehatan),” ungkap Ketua Umum MUI Bangkalan, KH Syarifuddin Damanhuri kepada TribunMadura.com network, Jumat (16/7/2021).
Kiai Syarif bahkan menyebar pesan imbauan dalam bentuk sticker yang dalam dua hari terakhir ramai dijadikan status profil WhatsApp.
Berikut pesan imbaum dengan logo MUI, ‘Pesan Ulama, orang Madura khsusunya Bangkalan tidak perlu pulang kampung saat Idul Adha demi menjaga kesehatan dan meminimalisir penyebaran Covid-19’.
“Penyembelihan hewan kurban bisa dilakukan dengan prokes seperti pakai masker dan jaga jarak. Panitia diharapkan bisa mengantarkan kepada yang berhak menerima daging kurban atau disiapkan dengan memaksimalkan prokes,” tegas Kiai Syarif.
Pengasuh Ponpes (ponpes) Salafiyah Sa’adiyah, Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya itu pun merasakan besarnya dampak pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat. Bahkan sejak dua bulan terakhir, Kiai Syarif memutuskan untuk me-lockdown ponpesnya.
Ia memaparkan, semua aktifitas 800 lebih santri yang berdomisili di dalam ponpes dilakukan secara daring, proses mengaji kitab dan sesi tanya jawab dilakukannya dari dalam kamar melalui pengeras suara, hingga pembatasan kunjungan dari wali santri.