Virus Corona di Surabaya

PPKM Darurat di Kota Surabaya Sukses Tekan Kasus Covid-19, Eri Cahyadi: Saatnya Patuhi PPKM Level 4

PPKM Darurat di Kota Surabaya diklaim menurunkan angka kasus Covid-19. Sekalipun demikian, warga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Elma Gloria Stevani
Satpol PP Kota Surabaya
Petugas memberikan bantuan sembako kepada pedagang yang terdampak PPKM darurat di Kota Surabaya, Rabu (21/7/2021).  

Laporan Wartawan TribunMadura.com Network, Bobby Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Surabaya diklaim menurunkan angka kasus Covid-19. Sekalipun demikian, warga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. 

"Dari PPKM Darurat, (kasus Covid-19) di Surabaya ada penurunan. Meskipun, belum signifikan. Penurunannya, sekitar 100-150 orang. Berarti sudah ada hasil," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu (21/7/2021). 

Termasuk dengan angka kematian akibat Covid-19. Berdasarkan catatan Pemkot, angka memakamkan dengan protokol kesehatan turun 30 persen. 

"Dari yang awalnya tertingginya mencapai 170-180 pemakaman dengan prokes, sekarang menjadi 120-130 pemakaman. Jadi menurun 50-an per hari," kata Cak Eri

Pemkot Surabaya meminta warga menjaga tren penurunan Covid-19. Sehingga, relaksasi bisa dilakukan pekan depan. 

Saat ini, PPKM darurat di Surabaya telah berganti menjadi PPKM Level 4. Artinya, pembatasan tetap dilakukan dengan sejumlah penyesuaian hingga tanggal 25 Juli 2021. 

"PPKM darurat ini kalimatnya bukan PPKM darurat lagi. Tapi Instruksi Mendagri sama," kata Cak Eri

Di masa PPKM level 4, Pemkot Surabaya mengajak warga menurunkan angka Covid-19.

"Apabila dalam waktu seminggu terjadi penurunan, maka tanggal 26 akan dilakukan relaksasi," katanya. 

"Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo kurang seminggu ini kita berjibaku, saling melengkapi," katanya. 

Dalam pelaksanaan PPKM level 4, aturan pengetatan tetap diberlakukan. Di antaranya, warung paling malam buka sampai pukul 20.00 WIB. 

Saat buka, pemesanan juga harus dibungkus (take away). "Monggo semuanya yang berjualan bisa tetap jualan, tapi jangan makan di tempat," katanya. 

"Terus pakai masker. Sehingga kalau (kasus Covid) sudah berkurang, minggu depan bisa melakukan relaksasi," urainya. 

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved