Berita Surabaya

Penyintas Covid-19 Masih Bisa Merasakan Gejala Virus Corona, Waspada Risiko Gejala Jangka Panjangnya

Beberapa gejala Covid-19 yang harus diperhatikan oleh penyintas. Di antaranya sakit kepala, nyeri otot dan sendi, meriang, batuk hingga sesak napas.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
pixabay
Ilustrasi - penyintas Covid-19 

Laporan Wartawan Tribun Madura Network, Luthfi Husnika

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Hingga saat ini, belum ditemukan obat-obatan yang pasti untuk mengobati virus Sars-Cov-2 atau Covid-19.

Para ilmuwan dan ahli kesehatan terus bekerja keras untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat dari Covid-19 varian baru.

Beberapa penyintas yang telah dinyatakan sembuh setelah terpapar Covid-19 ternyata masih merasakan beberapa gejala yang dialami selama terinfeksi virus corona.

Dokter penyakit dalam Mayapada Hospital Surabaya, dr Vivi Lesmana, Sp.PD membenarkan bahwa penyintas Covid-19 bisa pulih tergantung pada kondisi tubuh masing-masing.

"Kemungkinan orang-orang yang pernah menyintas Covid-19 untuk pulih 100 persen seperti sediakala, sangat bergantung pada proses sakitnya orang tersebut dan kemampuan adaptasi sistem imun tubuhnya," kata dr Vivi dalam rilis yang diterima TribunJatim ( grup TribunMadura.com ), Minggu (25/7/2021).

Apabila selama dirawat, lanjut dr Vivi, sang pasien mempunyai riwayat komorbid maupun dikategorikan sebagai penyintas berat, tentunya proses recovery akan memakan waktu yang lebih lama.

dr Vivi menjelaskan, ada beberapa gejala Covid-19 yang harus diperhatikan oleh penyintas. Di antaranya sakit kepala, nyeri otot dan sendi, meriang, batuk hingga sesak napas.

"Keluhan lain seperti gangguan konsentrasi, kelelahan kronik, jantung berdebar dan nyeri pada bagian dada juga perlu diwaspadai," katanya.

dr Vivi melanjutkan, sebagian besar penyintas Covid-19 merasa kondisi fisik sudah sehat. Namun setelah dilakukan penelitian, ternyata ada beberapa penyintas masih merasakan efek hingga 2 bulan meski dinyatakan sembuh.

"Waktu pemulihan penyintas Covid-19 sangat bervariasi dan tergantung pada usia dan penyakit penyerta (komorbid) yang sudah ada sebelumnya selain tingkat keparahan penyakit," jelasnya.

dr Vivi menyebutkan ragam resiko masalah kesehatan jangka panjang yang dapat muncul pasca recovery Covid-19.

Virus Sars-Cov-2 yang menyerang sistem organ pernapasan yang membuat pasien menjadi sesak napas dan cepat lelah.

"Ketika sang pasien sudah dinyatakan sembuh pun, sel-sel baik yang berada dalam paru-paru sudah terlanjur dirusak oleh sang virus. Sistem imun/antibodi kita diibaratkan sebagai tentara baik yang berperang melawan musuh," jelas dr Vivi.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved