Wabah Virus Corona

Simak Gejala Covid-19 saat Anak Jalani Isolasi Mandiri, si Kecil Merasakan Demam, Batuk hingga Sesak

Gejala Covid-19 pada anak-anak sangat beragam mulai yang gejala ringan sampai berat yang mengancam nyawa.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Elma Gloria Stevani
Pixabay/huunghidt
Ilustrasi anak-anak menghadapi pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Isolasi mandiri (isoman) saat ini menjadi langkah penanganan Covid-19 bagi pasien tanpa gejala ataupun gejala ringan serta sedang.

Tak hanya dewasa hingga tua, namun anak-anak juga memiliki potensi yang sama menjalani isoman.

Dr dr Retno Asih Setyoningrum SpA(K) mengatakan, gejala Covid-19 pada anak-anak sangat beragam mulai yang gejala ringan sampai berat yang mengancam nyawa.

“Gejalanya itu tergantung dari fase sakit, kondisi kesehatan sebelumnya, adanya penyakit komorbid, serta gambaran spesifik lainnya misalnya adanya kelainan bawaan,” katanya.

Namun gejala demam menjadi gejala yang sering terjadi pada anak.

Gejala lain yang dirasakan bisa gejala infeksi respiratori akut seperti demam, batuk, pilek sampai sesak.

"Meski demikian ada juga anak yang ternyata tidak memiliki gejala spesifik saluran pernapasan, ternyata terpapar Covid-19 dengan gejala pada saluran pencernaan seperti nyeri perut, diare, dan muntah. Bahkan ada yang munculnya gejala sistemik atau Multisystem inflammatory syndrome in Children (MIS-C),” terang pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.

Penanganan anak dengan Covid-19 tergantung derajat sakitnya. Pada kasus tertentu dapat dilakukan dengan isolasi mandiri.

"Tetapi ada beberapa ketentuan yang harus terpenuhi seperti tidak bergejala, mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, dan ruam-ruam," urainya.

Kemudian saat isoman anak juga harus diperhatikan keaktifannya serta asuoan makan dan minumnya, mulai menerapkan etika batuk, memantau gejala atau keluhan, melakukan pemeriksaan tubuh 2 kali sehari pada pagi dan malam hari, lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik.

“Alat yang harus disediakan di rumah ketika anak terpapar Covid-19 adalah termometer dan oximeter,” ujar Retno.

Selain itu ada beberapa obat yang perlu disiapkan di rumah yaitu obat demam, vitamin C (1-3 tahun maksimal 400 mg/hari; 4-8 tahun maksimal 400 mg/hari; 9-13 tahun maksimal 1200 mg/hari; 14-18 tahun maksimal 1800 mg/hari), zink 20 mg/hari yang diberikan selama 14 hari; vitamin D3 (usia kurang 3 tahun 400 IU/hari; anak 1000 IU/hari; remaja 2000 IU/hari; remaja obesitas 5000 IU/hari).

Retno juga menegaskan bahwa dalam penanganan anak yang sedang isolasi mandiri tidak ada ketentuan harus mengkonsumsi nutrisi tambahan seperti susu yang dijual di pasaran.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved