Wabah Virus Corona
Cara Membedakan Flu Biasa dengan Gejala Covid-19 Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Simak bagaimana cara membedakan flu biasa dengan gejala Covid-19. Mulai dari engecek kadar saturasi okisgen dan memantau gejala lain yang muncul.
Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Kekhawatiran terhadap ancaman virus Covid-19 masih menghantui pikiran masyarakat Indonesia.
Tak jarang, belakangan muncul jokes atau meme yang menyatakan kelakar awas itu Covid !
jika seseorang tidak enak badan, masuk angin disertai flu, batuk, bersin-bersin, sebagaimana penyakit masyarakat Indonesia pada umumnya.
Agar tidak bingung, lalu seperti apa dan bagaimana cara membedakan antara flu biasa dan Covid-19 ?
Dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengatakan spektrum gejala Covid-19 sangat luas.
Mulai dari yang ringan seperti gejala masuk angin dan meriang, sampai yang berat seperti demam tinggi dan pilek hebat hingga kerusakan organ dan harus dilarikan ke unit gawat darurat.
Karena variabelnya sangat luas, menurut Adaninggar, masih banyak yang mengabaikan, dan menganggap gejala yang dirasakan sebagai flu biasa.
Padahal, tingkat penularannya lebih tinggi dan berisiko pada kondisi kesehatannya termasuk kemungkinan adanya pemburukan.
"Pada kondisi pandemi ini, lebih baik jika kita mengalami gejala flu, ringan atau apapun, kita harus memikirkan kemungkinkan ini adalah Covid." "Apalagi kalau sakitnya bersamaan dengan orang rumah atau orang terdekat lainnya," kata dia seperti dalam unggahan di akun Instagram-nya.
Ia menegaskan, penting untuk selalu berpikir yang terburuk di era pandemi seperti ini.
Cara ini lebih baik untuk melindungi orang sekitar dari penyebaran virus dan memonitor kondisi kesehatan kita, sampai akhirnya terbukti penyakit yang diderita bukan Covid-19.
Jika mengalami gejala flu dan fasilitasnya tersedia, ia menyarankan untuk langsung melakukan tes guna membedakan penyakit yang diderita.
Jika tidak memungkinkan melakukan tes, dokter Ning -demikian dia biasa disapa- mengingatkan pentingnya untuk segera melakukan isolasi mandiri, dan memonitor kondisi kesehatan.
Misalnya dengan mengecek kadar saturasi okisgen dan memantau gejala lain yang muncul.