Wabah Virus Corona

Mengenal Perbedaan Gejala yang Ditimbulkan Varian Delta dan Delta Plus, Simak Juga Cara Mengobatinya

Gejala seperti sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan juga dikaitkan dengan varian Delta Plus.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Gejala utama dari varian Delta Plus seperti yang tercantum adalah batuk, diare, demam, nyeri dada, sesak napas, sakit kepala, ruam kulit, perubahan warna jari tangan dan kaki. 

TRIBUNMADURA.COM - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan jenis varian baru virus corona di Indonesia, yaitu varian Delta Plus. Varian yang memiliki nama lain B.1.617.2.1 atau AY.1 ditemukan di Jambi dan Mamuju.

Varian ini merupakan mutasi turunan dari virus corona varian Delta telah terdeteksi di Indonesia.

Lantas, apa perbedaan varian Delta dengan Delta Plus?

Menurut Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan dalam Twitter resmi WHO, varian Delta pertama kali terdeteksi di India, dan tercipta akibat gabungan mutasi.

Sehingga menyebabkan varian tersebut menjadi lebih menular dibandingkan virus aslinya. Varian tersebut disebut dua kali lebih menular dari virus corona biasa.

Artinya apabila seseorang terpapar varian ini, mereka mungkin punya lebih banyak viral load atau muatan virus.

Menurut Soumnya, viral load atau muatan virus tersebut dapat lebih mudah menularkan ke orang lain.

"Kemungkinan satu orang tidak hanya dapat menularkan virus ke dua orang, tetapi dapat menularkan virus ke empat, enam, atau bahkan delapan orang," kata Soumya seperti yang dikutip dari Twitter, Rabu (28/7/2021).

Sedangkan Delta Plus, menurut Soumnya lebih berbahaya dibandingkan varian Delta.

Hal ini dikarenakan varian ini memiliki mutasi lain, yang juga terlihat pada varian Betta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan dan Gamma dan pertama kali teridentifikasi di Brasil. Itulah sebabnya mengapa ada penyematan kata plus di belakang namanya.

"Disebut plus karena memiliki mutasi lain, yang juga terlihat pada varian Beta dan gamma, yang berpotensi juga berdampak pada pembunuhan antibodi virus. Jadi ada sedikit kekhawatiran bahwa strain ini mungkin menjadi lebih mematikan karena resisten terhadap vaksin dan obat," kata Soumya.

Dikutip dari MedicalNewsToday, varian Delta Plus dikenal sebagai garis keturunan B.1.617.2, yang diidentifikasi di India pada Desember 2020.

Varian Delta Plus adalah turunan dari varian Delta.

Satu-satunya perbedaan dengan varian Delta yang diketahui adalah mutasi tambahan, K417N, pada protein lonjakan virus, protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved